Kota Bandung Muhammad Farhan mengklaim produksi sampah selama Lebaran 2025 mengalami penurunan. Sebagai antisipasi sejak awal, Pemkot Bandung memberlakukan kebijakan pengosongan 70 persen TPS untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah.
Ditemui di Bandung Zoo, Farhan mengakui target tersebut memang masih meleset dari yang telah ditetapkan. Tapi kemudian, sampah di Kota Bandung menurutnya bisa ditekan dengan mengurangi produksi sampah yang berasal dari aktivitas pedagang kaki lima (PKL).
"Sampai kemarin sebelum Salat Id, memang kita meleset sedikit. Dari target 70 persen TPS kosong itu hanya berhasil kita kosongkan 59-63 persen. Karena memang lonjakan sampah yang luar biasa," katanya, Selasa (1/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi dibanding dengan tahun lalu, Alhamdulillah kita berhasil mengurangi kurang lebih hampir 50 ton sampah di titik-titik PKL. Karena memang malamnya kita patroli untuk mempercepat penutupan PKL sebelum jam 12 malam," tuturnya menambahkan.
Kebijakan itu kata Farhan, bisa menekan lonjakan sampah di Kota Bandung selama momen Lebaran 2025. Rencana itu pun akan ia teruskan, terutama pada waktu libur panjang.
"Ya lumayanlah ya percobaan yang berjalan dengan baik. Jadi nanti kita akan perhatikan hal-hal tersebut di setiap liburan-liburan besar, terutama long weekend," ungkapnya.
Selama libur lebaran, Farhan juga mengimbau kepada wisatawan untuk membawa pulang sampah bawaannya masing-masing. Sehingga kemudian, tidak terjadi penumpukan sampah setelah liburan selesai.
"Tanggung jawablah terhadap sampah Anda sendiri. Tolong sampah Anda itu masukin ke dalam tempat Anda sendiri dan bawa pulang ke rumah sampahnya. Karena kita sedang tidak punya tenaga, waktu dan kesempatan untuk ngurusin sampah-sampah tidak bertanggung jawab," pungkasnya.
(ral/iqk)