·ÉËÙÖ±²¥

PT Pindad Sebut Kemampuan Gas Air Mata Menurun Setelah Kedaluarsa

PT Pindad Sebut Kemampuan Gas Air Mata Menurun Setelah Kedaluarsa

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 14 Okt 2022 21:31 WIB
Gas air mata produksi PT Pindad.
Gas air mata produksi PT Pindad (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

PT Pindad mengungkapkan kemampuan gas air mata akan menurun jika sudah kedaluarsa. Kemampuan gas air mata kedaluarsa yang digunakan saat tragedi Kanjuruhan juga diperkirakan kemampuannya menurun.

"Saya jelaskan dari sisi performance, munisi gas air mata setelah melalui masa kedaluarsa ada yang berfungsi sebagai primer atau penyala awal, ada sebagai pendorong dan isian dorong dan ada penyuluh atau isian asapnya," kata VP Penjaminan Mutu K3LH, PT Pindad Prima Kharisma di PT Pindad Bandung, Jumat (14/10/2022).

Menurut Prima, masa kedaluarsa munisi gas air mata ini selama tiga tahun. "Kenapa masa kedaluarsanya tiga tahun, karena performance akan mengalami penurunan, pada saat mengalami penurunan apa yang terjadi misalnya primernya nggak menyela atau kualitas pendorong menurun," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitupun gas air mata kedaluarsa yang digunakan anggota Polri di Stadion Kanjuruhan, fungsinya juga akan menurun. "Pasti menurun. Fungsinya menurun," ujarnya.

Disinggung apakah pihaknya pernah melakukan ujicoba, gas air mata kedaluarsa, Prima sebut gas air mata kadaluarsa bakal dimusnahkan.

ADVERTISEMENT

"Belum pernah, dilakukan uji kualitas itu dilakukan yang baru, kalau yang kedaluarsa itu dimusnahkan," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Pertahanan dan Keamanan Produk Wijil Jadmiko Budi menyebut produk gas air mata yang diproduksi Pindad diekspor juga ke luar negeri.

"Ekspor kita pernah ke Malaysia, Bangladesh, Australia dan Thailand. Digunakan polisi, untuk anti huru hara," ujarnya.

Untuk kapasitas produksi PT Pindad bisa membuat 250 ribu unit gas air mata pertahunnya. "Kapasitas produksi 250 ribu per tahun," ujarnya.

Efek Gas Air Mata

Tear gas atau gas air mata yang diproduksi PT Pindad (Persero) dirancang sebagai senjata anti huru hara yang biasa digunakan oleh anggota Polri. Seperti apa dampak dari gas air mata ini, berikut penjelasan PT Pindad.

VP Penjaminan Mutu K3LH PT Pindad Prima Kharisma mengatakan, salah satu dampak dari gas air mata ini yakni iritan. Gas air air mata yang diproduksi PT Pindad ada dua jenis yakni powder dan smoke dengan bahan baku CS (2-Chlorobenzalmalononitrile, C10 H5 CIN2).

"Desain gas air mata, CS sifatnya iritan, senyawa berdampak iritasi menurut pengalaman kami terjadi efek kulit merah, gatal, mata berair, itu yang terjadi," kata Prima.

Prima mengungkapkan, gas air mata yang di produksi PT Pindad sudah diuji di ruang terbuka dan efek berangsur-angsur hilang dengan durasi waktu 20-30 menit.

"Untuk di ruang tertutup sendiri secara teknis kami belum lakukan ujinya, yang sudah kami lakukan di ruang terbuka. Perlu dipahami adalah ekposurenya, karena pada saat ekposure itu ada dua yang berpengaruh pertama durasi dan kedua konsentrasi. Pada saat kami lakukan uji di ruang terbuka akan berangsur-angsur hilang setelah 20-30 menit," ungkapnya.

Pihaknya pastikan, jika gas air mata yang diproduksi PT Pindad tak menggunakan bahan baku seperti CN (2-Chloroacetophenone, C8 H7 CIO) atau CR (Dibenzoksazepin, C13 H9 NO).

"Kami pastikan produk Pindad gunakan CS tidak ada beracun seperti sianida, kami hanya gunakan CS," ucapnya.

Menurut Prima, pihaknya hanya pernah lakukan uji gas air mata berbahan baku CS saja. Untuk CN dan CR belum pernah diuji.

"Gas air mata emisinya cuman 20 detik di ruang terbuka, pada saat lebih dari 20 detik harusnya sudah menurun," tuturnya.

Disingung terkait dampak mata menjadi merah, Prima menyebut jika pihaknya tidak kompeten untuk menjelaskan hal tersebut. "Untuk itu lebih bijak dari tim toksikologi dan tim medik terkait gejalanya, karena bisa berbeda-beda," ujarnya.

(wip/mso)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikTravel
detikFood
Sepakbola
detikNews
detikInet
detikFinance
detikHealth
detikHot

Hide Ads