Warga Kampung Adat Miduana atau Kampung Panjang Usia di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Cianjur memiliki tradisi unik menyambut bulan suci Ramadan.
Ratusan warga yang dikenal memiliki usia panjang, dimana rata-ratanya berusia di atas 90 tahun bahkan ada yang berusia 100 tahun ini menggelar acara Kuramasan atau keramasan.
Dengan mengenakan baju adat Sunda, yakni pangsi untuk lelaki dan kebaya bagi para perempuan, warga Kampung Adat Miduana berjalan kaki dari kampung menuju aliran Sungai Cipandak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alunan musik Sunda dengan alat musik tradisional mengiringi perjalanan mereka.
Begitu sampai di Sungai Cipandak, ratusan warga langsung mengikuti ritual mandi dan keramas bersama di aliran Sungai Cipandak.
Setelahnya, berbagai kesenian seperti pencak silat ditampilkan. Kegiatan itupun ditutup dengan makan bersama.
Dewan Adat Kampung Mudiana Rustiman, mengatakan budaya Kuramasan tersebut merupakan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
"Kalau dulu digelarnya secara berkelompok oleh masing-masing keluarga. Tapi sejak tahun lalu, dan kemarin digelar serentak. Seluruh warga Kampung Adat Miduana mandi dan keramas bareng," ujar dia, Rabu (26/2/2025).
Menurut dia, budaya Kuramasan syarat dengan makna, dimana mandi bersama dan keramas dapat diartikan membersihkan diri menyambut bulan Suci Ramadan.
"Jadi sebelum memasuki bulan suci, kita harus menyucikan diri melalui mandi dan keramas. Sehingga diharapkan kita menjalani ibadah puasa dengan tubuh dan hati yang bersih," kata dia.
Selain itu, makan bersama dimaknai meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan warga di Kampung Adat Miduana.
"Kita ingin melalui kegiatan makan bersama bisa mempererat silaturahmi dan kebersamaan," kata dia.
"Adapun pementasan seni, agar budaya dan kesenian Sunda tetap lestari di Kampung Adat Miduana ini," tambahnya.
(mso/mso)