·ÉËÙÖ±²¥

Sensasi Pedas Rumbah Khas Indramayu Berkurang Imbas Cabai Mahal

Sensasi Pedas Rumbah Khas Indramayu Berkurang Imbas Cabai Mahal

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 08 Feb 2025 12:30 WIB
Rumbah Darinih di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu
Rumbah Darinih di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Fenomena mahalnya harga cabai berimbas ke sejumlah usaha, termasuk dagangan rumbah Darinih kuliner primadona di Pantura Indramayu, Jawa Barat. Sensasi pedas rumbah Darinih pun dirasakan menurun bagi pelanggan.

Darinih sang pemilik kuliner rumbah mengakui bahwa sensasi pedas masakannya tidak seperti sedianya. Terlebih setelah harga bahan utama untuk sambalnya itu semakin mahal.

"Itu sudah lama sejak sebelum Natal 2024. Kebanyakan pakai cabai muda, jadi kurang pedas," ujar Darinih kepada detikJabar, Sabtu (8/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama kurun waktu 2 bulan ini, Darinih menambah biaya pembelian cabai rawit. Sebab, harga cabai masih di atas harga biasanya. Bahkan, saat ini ia membeli cabai dengan harga Rp65 ribu perkilogramnya.

"Rp 65 ribu per kilogram. Naik turun kadang Rp58 ribu, kadang Rp 60 ribu, ini paling tinggi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, demi menjaga pelayanan prima, Darinih mengaku tidak mengurangi jumlah produksi maupun porsinya. Setiap hari tetap memproduksi puluhan kilogram kangkung dan sohun. Bahkan, untuk 2 hari ia tetap membeli setengah kuintal cabai rawit.

Menurutnya, kondisi ini sudah menjadi bagian risiko bagi pedagang rumbah. Meskipun, ia rela mengurangi keuntungan demi menjaga sensasi pedas dan kebutuhan pelanggan rumbah Darinih.

"Sudah jadi risiko kita. Tapi porsi dan lainnya tidak dikurangi. Cuma kan penghasilan berkurang harusnya jadi untung digunakan buat nutupi biaya cabai. Setengah kuintal dua hari untuk cabainya," jelasnya.

Selain itu, harga setiap porsi rumbah dan rujaknya diakui tetap sama seperti sedianya. Yaitu untuk harga rumbah campur 12 ribu per porsi, kalau sohun atau kangkungnya saja hanya Rp 7ribu per porsi.

"Masih, masih sama harganya," katanya.

Kurang pedasnya rumbah Darinih juga dirasakan pelanggan. Cica misalnya warga asal Pamanukan Subang itu mengaku sejak lama berlangganan rumbah Darinih. Namun, baru-baru ini sensasi pedasnya rumbah tidak seperti dulu.

"Nggak sepedas dulu. Bulan lalu udah mulai nggak terlalu pedas," kata Cica.

Cica mengaku tagline pedese pol rumbah Darinih bukan sekadar slogan. Cica pecinta makanan pedas itu mengaku berlangganan rumbah Darinih sejak ia masih kuliah.

"Dulu zaman kuliah mah pedas banget," ujarnya.

Namun, lezatnya rasa rumbah Darinih masih sama. Sehingga tidak mengurangi minat dari para pelanggannya.




(dir/dir)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikOto
detikFinance
detikFood
Sepakbola
detikInet
detikTravel
detikHealth
detikHot

Hide Ads