Polisi sudah melakukan olah TKP dan prarekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Diki Jaya (21) di Kampung Wisata Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Pantauan detikJabar pada Kamis (3/10/2024), polisi menemukan sejumlah jejak yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut. Jejak ini tersebar di beberapa lokasi, mulai dari dapur hingga pesisir pantai dan bale-bale di sekitar TKP.
Jejak pertama ditemukan petugas Identifikasi Satreskrim Polres Sukabumi di dapur. Noda merah yang dicurigai sebagai darah menjadi perhatian petugas. Polisi langsung mengambil sampel noda tersebut menggunakan kapas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami curiga ini darah, makanya kita ambil sampelnya," ujar salah satu petugas identifikasi kepada detikJabar.
Di bagian lain rumah, polisi menemukan gundukan pasir yang mencurigakan di dalam mesin cuci. Dugaan sementara, pelaku mencuci pakaian hingga menyisakan pasir tersebut.
Petugas kemudian bergerak ke bagian belakang rumah, tempat yang terhubung langsung dengan pesisir pantai. Di dekat bale-bale, polisi menemukan sebuah pisau dengan gagang hijau muda yang tertancap di pasir.
"Di lokasi ini, pelaku sempat mengajak korban minum (miras). Ada dua terduga pelaku saat itu yang mengapit korban. Menurut keterangan, di sini korban dihabisi," kata Kasat Reskrim AKP Ali Jupri kepada Kapolres Sukabumi AKBP Samian, yang ikut memantau jalannya olah TKP.
Petugas juga mengumpulkan gumpalan pasir yang diduga bercampur dengan darah sebagai barang bukti. Selain itu, beberapa titik di lokasi ditandai menggunakan cat semprot khusus oleh polisi.
Setelah olah TKP selesai, polisi memasang garis polisi di sekitar warung yang juga menjadi tempat tinggal pelaku. Terlihat salah satu pelaku berinisial N dibawa polisi di dalam kendaraan, tampak menangis tersedu-sedu di dalam mobil.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menjelaskan prarekonstruksi ini bertujuan untuk memperjelas kronologi pembunuhan Diki.
"Hari ini kami melaksanakan prarekonstruksi terkait penemuan mayat beberapa hari lalu. Awalnya, korban tidak dikenal karena tanpa identitas, tetapi melalui identifikasi ilmiah, kami berhasil mengungkap identitas korban dan sudah mengamankan beberapa pelaku," ujar Samian kepada detikJabar.
Dari hasil penyelidikan awal, Samian menyebutkan bahwa sejak penemuan mayat, polisi sudah mencurigai adanya tindak kejahatan. "Pada saat mayat ditemukan di area publik dengan kondisi tidak wajar, kami langsung melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas korban dan penyebab kematiannya," lanjutnya.
Polisi kini telah mengamankan sejumlah pelaku yang diduga terlibat dalam kasus ini. "Kami masih mendalami peran masing-masing pelaku, dan penyelidikan akan terus dilakukan," tegas Samian.
(sya/orb)