Seorang pria yang mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye, dengan tangan terborgol, berkepala plontos menangis segukan tiada henti saat dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Sukabumi, Senin (7/10). Pria bernama Gilang Maulana (21) itu, juga terus menyeka air matanya dengan baju yang dikenakan menggunakan tangan kirinya.
Selain itu, ada juga pria yang sama-sama mengenakan pakaian tahanan Polres Sukabumi, menunjukan gelagat berbeda di mana tubuhnya terus bergetar. Pria itu bernama Juanda (18).
Sementara itu, dua orang lainnya yang sama-sama mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye, berstatus anak dan ibu, yakni Nauval (19) dan Erni (49) tampak menundukan kepalanya. Keempatnya merupakan pelaku pembunuhan Diki Jaya (21).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita pelaku pembunuhan didatangi arwah korbannya memang bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Hal itu juga dirasakan oleh Gilang dan Juanda. Kepada polisi keduanya mengaku, tak tenang hidupnya setelah terlibat dalam kasus pembunuhan Diki.
Dalam konferensi pers ini, Gilang mengaku sempat didatangi oleh sosok yang mirip korban Diki. Kejadian ini terjadi berulang dalam mimpinya. Bukan hanya Gilang, hal serupa juga dialami oleh Juanda.
"Ia saya didatangi oleh arwahnya, minta dikuburkan," kata Gilang saat ditanya oleh Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri.
Dalam kasus ini, Gilang berpera membantu tersangka Nopal untuk mengubur jasad Diki yang ada di pinggir pantai dan membuang jasad korban ke sekitar kebun yang ada di wilayah Cisolok.
Tak hanya Gilang, pengalaman sama juga dirasakan oleh Juanda, mereka juga menceritakan mimpinya itu ke penyidik sesaat setelah ditangkap. Hidup mereka juga tidak tenang setelah terlibat dalam kasus tersebut.
"Tersangka Gilang mengaku ke penyidik didatangi oleh korban dalam mimpi minta tolong panguburkeun urang (tolong kuburkan saya), itu katanya terus menerus sebelum ditangkap. Ada dua orang yang mengaku ke kita didatangi itu si Gilang dan Juanda," kata Ali Jupri.
Dalam kejadian ini, Gilang berperan mengangkat dan mengubur lalu memindahkan jasad Diki ke Cisolok lalu Juanda ikut menggali kuburan terus mengangkat dari lokasi kuburan ke motor.
Pelaku dan Korban Saling Kenal
Erni dan Noval diketahui sebagai ibu dan anak, sementara dua pelaku lainnya masing-masing Gilang dan Juanda berstatus sepupuan dengan Nopal, keduanya keponakan dari Erni. Para pelaku saling kenal dengan korban.
"Mereka ini masih bersaudara dan tinggal di rumah Bu Erni, tersangka lainnya. Jadi, tiga dari mereka adalah sepupu, masih satu nenek," ungkap Ali.
Erni sendiri diketahui memiliki sebuah warung kopi yang juga menjajakan makanan ringan di kawasan Pantai Wisata Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Untuk kepentingan penyidikan, warung milik Erni dipasang garis polisi beberapa waktu lalu saat penyidik melakukan olah TKP dan prarekontruksi.
Diki Tewas Ditusuk
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian mengatakan, otak dalam pembunuhan ini yakni Noval atau anak dari Erni. "Noval adalah pelaku utama yang menusuk korban," kata Samian.
Menurutnya, kasus pembunuhan ini dipicu minuman keras, di mana sebelum korban di bunuh pelaku dan korban yang saling mengenal sempat menenggak miras bareng.
"Motif dari tidak pidana ini diawali adanya salah paham pada saat korban dan pelaku mengonsumsi minuman keras bersama-sama. Kemudian dari salah paham itu pelaku mengambil sebilah pisau dapur kemudian ditusukkan di bagian leher sebelah kiri korban," ungkap Saiman.
Dalam kejadian ini, Noval dan dua pelaku lainnya sempat mengubur jasad Diki di pesisir pantai. Namun saat itu, Erni sebagai ibu Noval sempat menegur.
Teguran yang dikatakan Erni yakni mengingatkan jika mayat dikubur di pantai maka akan diketahui orang lain dan kepolisian.
"Pada saat pelaku utama setelah melakukan tindak pidana pembunuhan kemudian bersama tersangka GM dan juga J melakukan penguburan, kemudian datanglah tersangka E yang memberikan nasihat bahwasannya itu akan mudah diketahui oleh masyarakat dan akan mudah diketahui oleh pihak kepolisian, bahwa merekalah yang melakukan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain, maka atas saran dari E tiga tersangka tersebut melakukan pengangkatan kembali," jelas Samian.
Usai diingatkan Erni, para tersangka lalu membawa jasad korban, kemudian dinaikan ke atas motor dan dibawa sejauh 15 kilometer ke arah Cisolok dekat perkebunan di pinggir jalan.
Simak Video "Video: Pria di Sukabumi Tewas dengan Luka di Bagian Punggung"