·ÉËÙÖ±²¥

Kecintaan Iyong Ubah Mobil Angkotnya Jadi Mewah

Kecintaan Iyong Ubah Mobil Angkotnya Jadi Mewah

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 30 Okt 2023 09:31 WIB
Penampakan angkot sultan di Sukabumi
Penampakan angkot sultan di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Muhammad Said Ismail alias Iyong (23), pemuda asal Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi memiliki hobi yang berbeda dari kebanyakan orang. Di usianya yang masih muda, ia memiliki ketertarikan dengan modifikasi mobil angkutan kota (angkot).

Angkot dengan nomor trayek 01 relasi Sukaraja-Pasar Pelita itu dimodifikasi seperti mobil mewah. Bagian jok mobil dibuat dari bahan sofa dengan nuansa warna cokelat. Bagian lantai mobil terdapat kaca dan atapnya menggunakan akrilik berlampu diskotik.

Iyong juga menambahkan speaker yang otomatis dapat keluar dari dalam ke bagian belakang luar mobil hingga membentuk sayap. Motif speaker menggunakan konsep transformers optimus prime.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampakan angkot sultan di SukabumiPenampakan angkot sultan di Sukabumi Foto: Siti Fatimah

Iyong mengatakan, kecintaanya pada mobil modifikasi sudah menjadi hobi sejak belia. Beruntung, hobi tersebut dapat disalurkan dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.

"Kalau modifikasi seperti ini lebih ke hobi, suka ke interiornya sama audio sistemnya. Sensasinya cukup puas dengan keadaan seperti ini. Ada support dari kakak, dari org tua juga. Nggak melarang hobi saya," kata Iyong kepada detikJabar di Gedung Widaria Kencana, Kota Sukabumi.

ADVERTISEMENT

Proses modifikasi angkot miliknya itu memakan waktu sekitar satu tahun dengan menghabiskan uang kurang lebih Rp110 juta. Kapasitas yang asalnya 12, setelah dimodifikasi jadi bisa menampung 8 orang.

"Ini cukup memakan waktu yang lama karena kemarin pernah ngilang juga. Nggak ada barangnya karena telat, kisaran satu tahu, ini full di modif, cat, interior, body sama kaki-kaki tapi masih original semuanya. Kurang lebih semuanya Rp110 juta," ujarnya.

Selama proses modifikasi, terkadang Iyong merasa kesulitan untuk mendapatkan sparepart. Itupun ia dapat dari luar Kota Sukabumi dengan harga yang cukup lumayan menguras kantong.

Penampakan angkot sultan di SukabumiPenampakan angkot sultan di Sukabumi Foto: Siti Fatimah

Meski sudah dimodifikasi layaknya angkot sultan, Iyong tetap menggunakan mobil itu sebagaimana fungsinya. Angkot tersebut tetap narik penumpang.

"Fungsinya tetap jalan seperti bisa layaknya angkutan umum cuma dibatas, satu minggu dua kali buat manasin mesin agar mesinnya normal, oli nggak diam di mesin jadi nanti bisa berkarat. Jadi masih difungsikan sebagaimana angkot," kata Iyong.

Tak sedikit penumpang yang terkesan dengan angkot milik Iyong. "Cukup lumayan banyak. Banyak yang bilang mewah, terus ada juga penumpang yang takut pecah karena ada kaca di tengah-tengah penginjakan," sambungnya.

Soal tarif, dia tak menambah ongkos jadi lebih mahal. Menurutnya, ongkos yang ditarik masih sesuai dengan angkutan kota trayek 01 yaitu Rp6 ribu bagi warga dan Rp3 ribu bagi siswa.

Ajang Silaturahmi Pecinta Mobil Modifikasi

Iyong merupakan satu dari puluhan warga Sukabumi yang mengikuti kegiatan milad kedua tahun komunitas Avanza Xenia Solutions (AXS). Komunitas ini menjadi salah komunitas yang bergerak di bidang otomotif. Seluruh mobil mofidikasi tumpah ruah di GWK, Kota Sukabumi.

"Kegiatan hari ini kita memeriahkan acara anniversary kita yang kedua tahun di mana peserta-peserta mobil modifikasi tumpah ruah. Untuk penilaian itu sendiri dikembalikan kepada peserta atau tamu yang datang jadi tidak ada juri khusus," kata Panitia Pelaksana Rio Rimbawan.

Penampakan angkot sultan di SukabumiPenampakan angkot sultan di Sukabumi Foto: Siti Fatimah

Selain melihat keunikan mobil modifikasi, acara ini juga jadi ajang silaturahmi para pecinta otomotif. Mereka mendapatkan edukasi bagaimana mempercantik kendaraan namun dengan tetap mengikuti peraturan berlalulintas.

"Yang menarik kalau menurut saya, kami ingin menunjukkan bahwa otomotif Sukabumi itu masih berjalan, jangan sampai padamz Kedua saling support di semua acara apapun itu terutama roda empat karena di Sukabumi kan banyak komunitas atau perkumpulan roda empat, jangan sampai saling menjatuhkan," ujarnya.

"Kita sharing apapun, ketika terjadi kendala di jalan mayday ada salah satu member atau anggota kita lewat pasti kita bantu. Kalau untuk keamanan berkendara semua yang hadir di sini jelas STNK ada ibaratnya tidak mobil bodong, layak jalan semua, adapun yang tidak layak jalan itu karena hanya untuk dipajang," tutupnya.

(mso/mso)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikTravel
detikNews
detikHot
detikOto
detikFood
detikHealth
detikInet
Sepakbola

Hide Ads