Film horor Santet Segoro Pitu resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 7 November 2024. Film ini mengangkat tema ilmu santet dari kisah nyata yang sempat viral, dan menjadi debut film panjang bagi sutradara Tommy Dewo. Sebelumnya, Tommy dikenal lewat serial televisi Serigala Terakhir yang diadaptasi dari film karya Upi Avianto pada 2009.
Naskah film ini ditulis secara kolaboratif oleh Betz Illustration dan Riheam Junianti. Betz Illustration sebelumnya dikenal lewat cerita film horor Sumala, sedangkan Riheam Junianti pernah menulis naskah untuk film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
Film ini menampilkan Christian Sugiono sebagai Sucipto dan Sara Wijayanto sebagai Marni, istrinya. Bersama dua anak mereka, Ardi (Ari Irham) dan Syifa (Sandrinna Michelle), keluarga ini menghadapi serangkaian kejadian mengerikan akibat ilmu santet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah dimulai dengan kehidupan damai keluarga Sucipto, yang berubah drastis ketika Sucipto tiba-tiba muntah darah saat makan bersama. Insiden ini dipicu oleh penemuan bungkusan misterius dan suara menyeramkan dari suku pedalaman. Tak hanya Sucipto, Marni juga mengalami sakit luar biasa, dan hasil rontgen menunjukkan benda misterius di perutnya.
Menyadari adanya serangan santet, Ardi dan Syifa berusaha menghentikannya. Mereka menemukan bahwa santet yang menyerang adalah Santet Segoro Pitu, ilmu hitam dari Jawa yang hanya bisa dihentikan dengan ritual menggunakan air dari tujuh pantai.
Fakta Menarik Film Horor Santet Segoro Pitu
Berikut ini beberapa fakta menarik tentang film Santet Segoro Pitu yang bisa kamu tahu:
1. Terinspirasi dari Kisah Nyata
Film Santet Segoro Pitu diangkat dari kisah nyata yang sebelumnya viral di media sosial. Pada 12 Januari 2024, Betz Illustration membagikan sebuah thread tentang keluarga yang diteror santet akibat persaingan bisnis. Kisah ini menarik perhatian Tommy Dewo untuk diadaptasi menjadi film karena judulnya yang unik dan berbeda dari cerita santet lainnya.
2. Memakai Dialog Bahasa Jawa
Film ini banyak menggunakan dialog dalam bahasa Jawa, menambah nuansa autentik. Meskipun tidak semua percakapan, beberapa adegan menunjukkan karakter berbicara dalam bahasa Jawa sehari-hari. Christian Sugiono dan Ari Irham berbagi pengalaman seru beradegan dengan bahasa tersebut, mengaku kesulitan karena tidak terbiasa dengan aksen dan kosa kata Jawa.
3. Ada Kejadian Mistis di Lokasi Syuting
Proses syuting dilakukan di Jawa Tengah, khususnya di Yogyakarta dan Magelang, dengan beberapa lokasi yang sama dengan kisah asli. Film ini menampilkan properti mistis seperti tengkorak monyet asli untuk menonjolkan kesan horor. Tommy Dewo memastikan bahwa tengkorak tersebut bukan tengkorak bayi, tetapi digunakan untuk menambah kesan mistis dalam film.
Itu dia ulasan terkait sinopsis film Santet Segoro Pitu dan beberapa fakta menariknya. Pastikan untuk tidak melewatkan filmnya di bioskop ya!
(iqk/iqk)