Calon Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan pentingnya kesejahteraan tenaga kesehatan (Nakes). Menurutnya, nakes merupakan garda terdepan dan pendukung utama berbagai program di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Farhan menyoroti kebutuhan masyarakat akan pelayanan kegawatdaruratan 24 jam di tengah keterbatasan jumlah Puskesmas dan nakes yang mampu menjalankan layanan tersebut.
Farhan berharap adanya layanan pre-hospital di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas, dengan target minimal satu Puskesmas di setiap kecamatan Kota Bandung yang beroperasi 24 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin masyarakat bisa mendapatkan penanganan yang cepat pada kondisi gawat darurat, seperti kecelakaan, serangan jantung, dan sebagainya," ungkap Farhan, Jumat (15/11/2024).
Menurut Farhan, layanan kesehatan yang berkualitas memerlukan Nakes yang kompeten, siap siaga dan didukung dengan kondisi kerja serta infrastruktur yang layak.
"Apabila perlu, dilakukan penambahan personel Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan sekaligus peningkatan kesejahteraannya supaya bisa menjalankan program layanan IGD Puskesmas 24 Jam ini dengan cepat dan maksimal," jelasnya.
Farhan menambahkan bahwa pelaksanaan program ini nantinya akan dibantu oleh Tim Public Safety Center (PSC) di setiap kecamatan.
Tim ini berperan dalam proses screening, pelaporan, dan penanganan kegawatdaruratan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mencatat saat ini terdapat 7 Puskesmas yang telah beroperasi 24 jam, angka yang dinilai belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Farhan menyadari tingginya beban kerja Nakes di Puskesmas, dan jika terpilih, ia berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas layanan, jumlah SDM, serta kesejahteraan Nakes, agar Puskesmas mampu memberikan layanan IGD 24 jam yang optimal.
"Puskesmas 24 jam adalah langkah penting karena sakit tidak mengenal waktu terutama kondisi gawat darurat, dan hal ini hanya dapat tercapai jika para Nakes kita yang ada di Puskesmas bekerja dalam kondisi yang mendukung. Kesejahteraan mereka menjadi prioritas kami," tegas Farhan.
Farhan juga menargetkan peningkatan standar pada 20 Puskesmas lainnya agar setara dengan 60 Puskesmas di Bandung.
"Program ini akan bertahap, sejalan dengan peningkatan fasilitas, jumlah tenaga kesehatan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Melalui program ini, kami harap pelayanan kesehatan bisa lebih merata di seluruh wilayah Bandung," tambahnya.
Farhan menegaskan bahwa kehadiran ruang gawat darurat, SDM sesuai kebutuhan, dan peralatan medis yang memadai di setiap Puskesmas akan menjadi prioritas.
Langkah ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang mendukung pembangunan Rumah Sakit Tipe C baru di Bandung untuk memperkuat layanan kesehatan bagi warga.
(sya/dir)