Dua turis asal Jepang menuai kontroversi setelah melakukan tindakan tidak pantas saat berlibur di China. Alih-alih mendapatkan foto unik, mereka justru melakukan aksi yang berujung pada deportasi.
Mengutip dari detikTravel, Minggu (16/3/2025), VN Express melaporkan, kedua turis yang tidak disebutkan namanya itu berusia sekitar 20-an. Mereka ditahan selama dua minggu di China sebelum akhirnya dideportasi setelah terbukti melanggar aturan setempat.
Destinasi wisata mereka mencakup Tembok Besar China, salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Namun, saat berada di lokasi bersejarah tersebut, kedua turis tersebut memutuskan untuk berpose dengan gaya yang tidak pantas. Mereka menurunkan celana dan memamerkan bokong ke kamera, sementara seorang wanita mengambil foto mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Jepang mengonfirmasi melalui pernyataan pada 14 Maret bahwa Kedutaan Besar Jepang di China mengetahui insiden tersebut sejak 3 Januari.
"Mereka kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke Jepang selama Januari," demikian pernyataan tertulis yang dirilis.
Menurut laporan yang mengutip sumber terkait, kedua turis tersebut langsung diamankan oleh petugas keamanan setempat dan menjalani penahanan selama sekitar dua minggu.
Di China, memperlihatkan bagian bawah tubuh di tempat umum merupakan tindakan yang melanggar hukum. Berdasarkan laporan yang beredar, kedua turis itu mengaku kepada Kedutaan Besar Jepang bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai lelucon.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi wisatawan agar selalu menghormati budaya dan aturan di negara yang dikunjungi guna menghindari konsekuensi hukum yang tidak diinginkan.
Artikel ini telah tayang di
(bnl/sud)