SMKN 1 Sale Rembang menjadi sorotan setelah terungkap menarik pungutan infak kepada siswanya untuk membangun musala. Proses pembangunan musala di sekolah itu baru sekitar 40 persen. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berjanji akan membantu.
"Insyaallah ada (bantuan), apalagi kalau untuk tempat ibadah. Nanti kita bantu untuk tempat ibadah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah saat ditemui awak media di kantornya, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (13/7/2023).
Uswatun kemudian menjelaskan pentingnya keberadaan musala di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musala juga salah satu tempat untuk belajar, utamanya dengan pendidikan agama dan bagaimana mendekatkan anak-anak dengan nilai religi," ujarnya.
"Sekolah kita kan lima hari kerja, anak-anak kita sekolah lima hari. Jadi dia melewatkan salat duha, salat zuhur, bahkan salat asar itu di sekolah. Maka ya kita mengira yang di sekolah itu layaknya juga ada musala," imbuhnya.
Meski begitu, Uswatun tak bisa menoleransi pungutan yang dilakukan oleh pihak SMKN 1 Sale kepada siswanya. Menurutnya, hal ini merupakan masalah serius.
![]() |
"Di sisi lain kita juga sedih kita sudah mengeluarkan banyak edaran, imbauan, bahkan ini segera kita kembali lagi menegaskan, menegaskan sekolah bebas pungutan dengan redaksi apapun, dengan diksi apapun yang mengarah pada pungutan," tandasnya.
Disdikbud Jateng juga sudah pernah diminta dan memberikan bantuan terkait pembangunan musala itu. Meski demikian, Uswatun menyebut dirinya akan melakukan asesmen lebih lanjut seputar sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
"Sampai saat ini sudah diajukan dan sudah pernah dibantu, kita pernah membantu tahun lalu," lanjut dia.
Sementara itu Kepala SMKN 1 Sale, Widodo sudah dibebastugaskan dari jabatannya. Hal itu demi melancarkan penyelidikan yang tengah dilakukan Disdikbud Jateng.
Uswatun menyebut SMKN 1 Sale mematok infak Rp 300 ribu sejak tahun 2022 yang digunakan untuk membangun musala. Sejauh ini uang yang terkumpul sebesar Rp 130 juta.
"Dana yang sudah terkumpul Rp 130 juta sejak kenaikan kelas tahun lalu 2022 sehingga sudah sangat lama dan masjidnya saat ini presentasinya masih 40 persen," katanya.
(dil/aku)