·ÉËÙÖ±²¥

Apakah Benar Vape Lebih Aman dari Rokok? Ini Penjelasan dan Dampaknya

Apakah Benar Vape Lebih Aman dari Rokok? Ini Penjelasan dan Dampaknya

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 10 Agu 2024 11:44 WIB
ilustrasi vape
Ilustrasi vape dan rokok Foto: iStock
Solo -

Muncul anggapan bahwa vape lebih aman dari rokok dikarenakan kandungan nikotin yang dinilai lebih rendah. Namun, benarkah demikian? Temukan jawabannya melalui paparan berikut.

Merujuk dari buku 'Belajar IPA dari Sebatang Rokok' oleh Dr Murwani Dewi Wijayanti, S Pd, M Pd, disampaikan bahwa vape merupakan istilah dari rokok elektrik. Seperti namanya, rokok elektrik atau vape berwujud alat yang memiliki fungsi sama seperti rokok. Namun, alih-alih menggunakan daun tembakau yang dibakar, vape justru memakai cairan yang dipanaskan agar menghasilkan uap.

Masih dijelaskan dalam buku yang sama, vape dianggap bagi sebagian orang lebih aman dibandingkan rokok karena kandungannya yang lebih rendah. Kandungan yang dimaksud adalah nikotin dan tar yang biasanya ada di dalam rokok dari daun tembakau. Hal inilah yang membuat sebagian orang memilih menggunakan vape, alih-alih rokok biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah benar vape lebih aman dari rokok? Berikut jawabannya.

Apakah Benar Vape Lebih Aman dari Rokok?

Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam buku 'Indonesia Bebas Tuberkulosis' oleh Samuel Pola Karta Sembiring, terdapat berbagai hasil penelitian yang mencari tahu fakta terkait tingkat keamanan vape apakah lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Dikatakan bahwa meskipun memiliki kandungan nikotin dan tar yang lebih rendah dari rokok, tetapi ada berbagai zat yang berpotensi berbahaya bagi tubuh yang justru ada di dalam vape. Hal inilah yang membuat tidak dapat disimpulkan begitu saja bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, disebutkan dalam laman Cancer Research UK bahwa terdapat sejumlah penelitian yang menemukan vape lebih aman dibandingkan rokok. Hal ini dikarenakan vape tidak memiliki kandungan tembakau yang bisa menyebabkan kanker. Namun demikian, terdapat penelitian lain yang justru menunjukkan bahan kimia yang ada di dalam vape berpotensi bahaya bagi tubuh.

Kemudian melalui laman American Heart Association, dijelaskan bahwa tidak sedikit orang yang menganggap vape tidak lebih berbahaya daripada rokok. Padahal ada beberapa alasan yang menunjukkan rokok elektrik atau vape justru menunjukkan potensi lebih berbahaya dibanding rokok biasa. Berikut beberapa alasan yang dipaparkan:

  1. Sejumlah jenis vape justru membuat penggunanya lebih banyak terpapar nikotin dibandingkan rokok biasa.
  2. Uap yang dihasilkan dari vape memiliki kandungan zat yang berpotensi berbahaya, misalnya saja diasentil, logam berat, hingga zat kimia penyebab kanker.
  3. Cairan dalam vape berpotensi berbahaya yang dapat memicu keracunan apabila cairan tersebut ditelan, dihirup, hingga terserap di bagian tubuh tertentu.
  4. Penggunaan vape meningkatkan resiko cendera paru-paru yang serius.
  5. Dapat memicu masyarakat untuk menormalkan kembali kebiasaan merokok.

Dampak Vape Bagi Kesehatan

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat beberapa dampak yang dapat dialami oleh pengguna vape. Salah satunya yang dijelaskan melalui laman Healthline. Berikut beberapa dampak vape bagi kesehatan:

  1. Asma
  2. Bronkitis kronis
  3. Emfisema
  4. Meningkatnya resiko penyakit paru kronis

Sementara itu, sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan pengguna rokok elektrik sekaligus rokok konvensional memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit pernapasan dibandingkan mereka yang hanya menggunakan salah satu di antaranya. Namun demikian, rokok elektrik berpeluang lebih besar meningkatkan risiko kondisi pernapasan dibandingkan mereka yang tidak menggunakannya maupun rokok konvensional.

Kemudian dijelaskan dalam laman yang sama bahwa merokok, baik dengan vape maupun rokok konvensional, dapat berpengaruh pada kesehatan jantung dan peningkatan risiko terkena kanker. Hal ini menunjukkan bahwa dampak vape memiliki kaitan erat dengan rokok biasa.

Dampak vape bagi kesehatan juga dipaparkan secara rinci dalam laman American Lung Association. National Academies of Science menerbitkan sebuah laporan studi yang menunjukkan penggunaan rokok elektrik atau vape yang dapat memicu risiko kesehatan tertentu.

Salah satu dampak yang dapat diketahui adalah bukti bahwa remaja pengguna vape menunjukkan risiko terkena batuk hingga eksaserbasi asma. Kemudian ada studi lain yang dikeluarkan oleh University of North Carolina bahwa bahan-bahan vape dapat memiliki potensi beracun bagi tubuh.

Bahan-bahan yang dimaksud adalah propilen glikol dan gliserin nabati. Hal ini menunjukkan semakin banyak bahan yang digunakan dalam cairan vape, maka semakin besar tingkat toksisitasnya.

Merujuk dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keamanan vape dibandingkan rokok. Namun demikian, dapat dipahami bahwa kebiasaan menggunakan vape maupun merokok cenderung memberikan dampak yang tidak jauh berbeda karena dapat memicu masalah kesehatan tertentu.

Itulah tadi penjelasan mengenai apakah benar vape lebih aman dari rokok beserta dampaknya. Semoga informasi ini mampu menjawab rasa penasaran dari detikers, ya.




(sto/apl)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHealth
detikFinance
Wolipop
detikOto
Sepakbola
detikInet
Sepakbola
detikNews

Hide Ads