Bupati Demak Eisti'anah menunjukkan dedikasinya dalam mengentaskan pengangguran sekaligus kemiskinan di wilayahnya melalui program pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan ini dilakukan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinakerind) serta perusahaan-perusahaan yang memerlukan tenaga kerja terampil.
Eisti'anah menjelaskan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi peserta untuk bisa mandiri, sehingga hasil dari program pelatihan ini dapat dirasakan secara nyata di lapangan.
"Kami menekankan bahwa pelatihan ini tidak berhenti pada pemberian keterampilan saja, tetapi juga memastikan lulusan pelatihan dapat memasuki dunia kerja, baik di sektor swasta, bekerja mandiri, atau di perusahaan," ujar Bupati Eisti'anah di Gedung Bina Praja, Kamis (12/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan program ini dirancang agar lulusan pelatihan benar-benar siap mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Dalam pelatihan tersebut juga diberikan fasilitas yang memadai sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
"Tadi memang ada yang sudah diberikan, dan ada yang belum, sesuai kebutuhan. Misalnya, pelatihan menjahit dengan alat menjahitnya, dan sebagainya," tambahnya.
![]() |
Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya dukungan permodalan yang bisa difasilitasi melalui kerjasama dengan perbankan. Sehingga peserta pelatihan dapat memulai usaha secara mandiri.
Pelaksanaan program pelatihan ini juga fokus pada wilayah-wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem dan kasus stunting yang tinggi.
"Peserta pelatihan memang dari wilayah-wilayah sesuai data kemiskinan ekstrem dan stunting yang kami miliki, sehingga target kami bukan hanya mengurangi pengangguran, tetapi juga menurunkan angka kemiskinan," jelasnya.
Sementara itu Kepala UPTD BLK Dinakerind Demak, Ahmad Hilaludin, menjelaskan program pelatihan berbasis kompetensi ini berlangsung selama 20 hari, mulai dari tanggal 19 Agustus hingga 13 September 2024. Pelatihan ini mencakup berbagai keterampilan seperti boga, rias, menjahit di beberapa desa seperti Brambang dan Batursari, serta las di Pundenarum.
"Peserta pelatihan angkatan ke-4 ini mencapai 80 orang, dengan fokus utama pada masyarakat Demak yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan kelompok yang mengalami kemiskinan ekstrem," ungkap Ahmad Hilaludin.
![]() |
Salah satu peserta pelatihan menjahit, Veramita Imtiani, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan ini. Ia mangaku beruntung mendapatkan keterampilan menjahit sembari menunggu waktu wisudanya itu.
"Ini merupakan kesempatan luar biasa bagi saya, terutama saat sudah lulus kuliah tapi belum wisuda dan sambil mencari pekerjaan. Pelatihan ini sangat penting bagi generasi muda seperti saya untuk mengasah kompetensi dan soft skill," kata Veramita.
Program pelatihan berbasis kompetensi ini mencerminkan peran aktif Bupati Demak dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengentaskan kemiskinan. Dengan adanya program pelatihan yang terstruktur dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dapat tercipta tenaga kerja terampil yang siap bersaing di dunia kerja, serta secara signifikan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Demak.
(anl/ega)