Sejumlah wilayah di Kendal dilanda banjir hingga siang ini. Sejumlah ruas jalan, fasilitas kesehatan, sekolah, dan permukiman di empat kecamatan terendam.
"Curah hujan yang tinggi dalam 3 hari terakhir ini terutama di wilayah Kendal atas atau selatan ditambah dengan hujan deras di Kendal bagian bawah sehingga membuat Sungai Kendal dan Blorong meluap," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kendal, Iwan Sulisyo Ahmad Huda Kurniawansah, saat ditemui detikJateng di kantornya, Kamis (06/02/2025).
Banjir mulai menggenangi permukiman sejak Rabu (5/2) malam. Siang ini BPBD Kendal mencatat sedikitnya ada 4 kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kendal Kota, Kecamatan Brangsong, dan kecamatan Ngampel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir mulai menggenangi pemukiman sejak semalam dan kami mencatat ada 4 kecamatan yang terdampak banjir sejak semalam hingga Kamis siang ini. 4 kecamatan itu yakni Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kendal, Kecamatan Brangsong, dan Kecamatan Ngampel," jelasnya.
Selain permukiman, sejumlah fasilitas kesehatan RSUD Suwondo dan Puskesmas Brangsong 1 juga sempat terendam banjir. Ketinggian air bervariasi, antara 30 sentimeter hingga 80 sentimeter tergantung debit air sungai.
"Sampai siang ini ketinggiannya variatif antara 30 cm hingga 80 cm, bahkan dua fasilitas kesehatan RSUD Suwondo dan Puskesmas 1 Brangsong juga terendam banjir. Ada juga sekolah yang terendam banjir," terangnya.
Akses jalan yang terendam banjir yaitu jalan alternatif Kaliwungu-Brangsong dan jalan Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, dengan ketinggian air berkisar 80 sentimeter.
"Jalan penghubung dua kecamatan yakni Kaliwungu-Brangsong terendam banjir, jalan raya Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong juga terendam banjir. Tingginya air sampai 80 centimeter," tambahnya.
"Sementara ini kami masih lakukan pemantauan dan pendataan dengan kondisi banjir hingga siang ini," ujarnya.
BPBD Kendal mencatat ada 20 desa/kelurahan di 4 kecamatan yang terendam banjir.
"Ada 20 desa/kelurahan di 4 kecamatan yang terendam banjir. Sementara data yang kami catat seperti itu," ungkapnya.
![]() |
Air Naik Saat Dini Hari
Warga Kelurahan Pegulon, Trisno, menyebut banjir di rumahnya sudah terjadi sejak kemarin malam. Banjir kemudian bertambah tinggi dini hari tadi sekitar pukul 05.00 WIB.
"Kalau banjirnya sudah dari semalam tapi tidak tinggi. Tambah tingginya itu ya tadi pagi jam 05.00 WIB masuk ke rumah-rumah," kata Trisno warga Pegulon kepada detikJateng.
Dia mengakui bahwa wilayahnya memang sudah kerap tergenang banjir bila terjadi hujan deras. Namun, dia menilai banjir kali ini terbilang parah.
"Kalau di sini setiap tahun sudah jadi langganan banjir, kalau hujan deras bagian atas dan pasti banjir. Tahun ini hujannya ekstrem dan banjirnya paling sering," jelasnya.
Siswa Sekolah Dipulangkan
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 2 Brangsong, Nidhom, mengatakan air menggenangi lingkungan sekolah sejak pukul 05.00 WIB tapi debit air terus naik.
"Jam 5 pagi tadi sudah masuk lingkungan sekolah dan airnya naik terus mulai jam 06.30 WIB," kata Kepsek SMPN 2 Brangsong saat ditemui detikJateng di ruangannya.
Nidhom menjelaskan, banjir masuk ke ruang-ruang kelas hingga ruang guru. Sempat ada sekitar 45 siswa yang masuk sekolah tapi akhirnya dipulangkan.
"Airnya sudah masuk ke ruangan kelas, guru dan halaman, jadi keseluruhan terendam banjir. Tadi ada 45 siswa yang sempat datang dan kami pulangkan karena kondisinya seperti ini," jelasnya.
"Kami liburkan dulu dan proses belajar tetap jalan melalui daring. Kami liburkan sampai banjirnya surut," pungkasnya.
(afn/dil)