Puasa Nisfu Syaban merupakan sebuah amalan sunnah yang biasanya dikerjakan oleh kaum muslim. Sebagai acuan, berikut panduan puasa Nisfu Syaban yang terdiri dari niat puasa Nisfu Syaban tulisan Arab, Latin dan artinya, keutamaan, hingga anjuran yang perlu untuk diketahui.
Untuk diketahui, Nisfu Syaban adalah pertengahan bulan Syaban. Biasanya tidak sedikit kaum muslim yang berpegang pada waktu Nisfu Syaban berlangsung pada tanggal 15 Syaban. Hafidz Muftisany dalam bukunya 'Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam Hingga Mengenal Mukimin Jawi' menjelaskan bahwa ada sejumlah riwayat hadits yang menjelaskan tentang Nisfu Syaban, terutama malam Nisfu Syaban.
Salah satu riwayat yang cukup sering dijadikan sebagai sandaran disampaikan oleh Mu'adz bin Jabal r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan" (HR. Thabrani, Daruquthni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban).
Bersandar pada hadits tersebut, tidak sedikit kaum muslim yang menghidupkan Nisfu Syaban dengan mengerjakan berbagai amalan baik. Salah satunya dengan mengamalkan puasa sunnah.
Sebelum mengerjakan puasa sunnah Nisfu Syaban, ada baiknya setiap muslim memahami bacaan niatnya. Temukan penjelasannya dalam artikel ini.
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Sebelum mengetahui bacaan niatnya, terlebih dahulu mari mencermati setiap keutamaan yang bisa didapatkan saat mengamalkan puasa Nisfu Syaban. Salah satu keutamaan berpuasa Nisfu Syaban berasal dari amalan di bulan Syaban itu sendiri. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang meriwayatkan Rasulullah SAW banyak mengerjakan puasa di bulan Syaban.
Seperti diungkap dalam buku 'Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah' oleh Abdul Wahid, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Syaban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia. Padahal dalam bulan ini (Syaban), amalan-amalan hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Syaban dalam keadaan aku berpuasa," (HR. Baihaqi).
Kemudian keutamaan puasa Nisfu Syaban juga disampaikan dalam riwayat lainnya. Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dalam bukunya 'Buku Harian Orang Islam: Agenda Syar'i Muslim/Muslimah Teladan Sepanjang Tahun' bahwa terdapat salah satu riwayat hadits yang menjelaskan tentang anjuran menghidupkan Nisfu Syaban dengan mengerjakan puasa sunnah. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Jika tiba waktu malam Nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun, Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki, Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah, Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu', seterusnya sampai waktu terbitnya fajar (matahari)," (HR. Ibnu Majah).
Anjuran Puasa Ayyamul Bidh Saat Nisfu Syaban
Selanjutnya terdapat anjuran untuk mengerjakan puasa ayyamul bidh saat Nisfu Syaban berlangsung. Mengacu dari buku 'Panduan Praktis Ibadah Puasa: Kajian Fikih Praktis dan Aplikasi Nilai Ibadah Puasa dalam Kehidupan' karya Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, bahwa puasa sunnah di hari Nisfu Syaban dapat diniatkan untuk berpuasa ayyamul bidh.
Ini dikarenakan, belum ada satu pun riwayat hadits yang dinilai shahih terkait anjuran berpuasa khusus di hari Nisfu Syaban. Oleh karena itu, dianjurkan bagi setiap muslim yang akan mengerjakan puasa Nisfu Syaban dengan meniatkannya untuk puasa sunnah ayyamul bidh.
Hal tersebut sejalan dengan pandangan dari Ibnu Rajab mengenai anjuran berpuasa ayyamul bidh saat Nisfu Syaban. Diterangkan melalui buku 'Rahasia Puasa Sunah' karya Ahmad Syahirul Alim, bahwa Ibnu Rajab menjelaskan tentang puasa hari Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Syaban tidak dilarang, asalkan diniatkan sebagai puasa ayyamul bidh (Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hanbaly, halaman 198).
Anjuran mengerjakan puasa Nisfu Syaban dengan meniatkan untuk puasa ayyamul bidh, tidak terlepas dari ayyamul bidh sebagai amalan sunnah yang dikerjakan pada pertengahan bulan-bulan Qomariyah dalam tahun Hijriah atau Islam. Masih mengacu dari buku yang sama, dijelaskan bahwa ayyamul bidh dapat dikerjakan pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qomariyah.
Syaban sendiri termasuk bulan Qomariyah, sedangkan Nisfu Syaban berlangsung di tanggal 15 Syaban. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi kaum muslim untuk meniatkan puasa Nisfu Syaban dengan puasa ayyamul bidh.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Bagi kaum muslim yang meniatkan puasa Nisfu Syaban dengan ayyamul bidh, terdapat bacaan niat yang bisa diamalkan. Ustadz Ali Amrin al-Qurawy dalam bukunya 'Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa', memberikan informasi bahwa niat puasa ayyamul bidh bisa diniatkan dari dalam hati. Berikut bacaannya secara rinci.
Arab: ููููููุชู ุตูููู ู ููู ุงููุจูููุถู ุณููููุฉู ููููููู ุชูุนูุงููู.
Latin: Nawaitu shauma yaumul biidh sunnatal lillaahi-ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah Yaumul bidh (Hari Putih) karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Nisfu Syaban
Terlepas dari adanya anjuran meniatkan puasa Nisfu Syaban dengan ayyamul bidh, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang berpegang pada keyakinannya tersendiri berdasarkan dalil atau hadits yang dipercaya. Inilah yang membuat mereka tetap meniatkan puasa Nisfu Syaban. Adapun bacaan niat puasa Nisfu Syaban yang diterangkan dalam buku 'Meraih Surga dengan Puasa: Panduan Lengkap Puasa Setahun' oleh H Herdiansyah Achmad, Lc, secara lengkap adalah sebagai berikut.
Arab: ููููููุชู ุตูููู ู ููู ุงููููุตููู ุงูุดููุนูุจูุงูู ุณููููุฉู ููููููู ุชูุนูุงููู.
Latin: Nawaitu shauma fi-n-nishfi-sy-sya'bani sunnata-lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat puasa pada pertengahan bulan Syaban sunnah karena Allah Ta'ala."
Itulah tadi bacaan niat puasa Nisfu Syaban lengkap dengan keutamaan, anjuran mengerjakan puasa ayyamul bidh, hingga niat puasa ayyamul bidh. Semoga membantu.
(sto/aku)