Video yang memperlihatkan puluhan anak SD diduga meracik minuman keras (miras) beredar di media sosial. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Jateng) pun melakukan pengecekan di sekolah-sekolah terkait kabar itu. Seperti apa hasilnya?
Video viral itu diunggah akun Instagram @infomalangan. Tampak para siswa SD tengah berjajar dan ditanya guru dari mana mereka mendapat resep mencampur miras.
"Para bocah ini mampu menjelaskan cara mencampur m!r4s dengan berbagai bahan tambahan," tulis akun @infomalangan, Selasa (18/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi video yang beredar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng), Uswatun Hasanah, mengatakan aksi dalam video tersebut tak terjadi di Jateng.
"Hasil cek Kacabdin (kepala cabang dinas pendidikan) 2, yang ada di video itu kemungkinan bukan di Demak, tapi di Kediri. Saat ini belum terkonfirmasi bahwa video itu di Demak," kata Uswatun saat dihubungi detikJateng, Selasa (18/2/2025).
Uswatun mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan kepada Disdik di kabupaten. Akan tetapi hasilnya nihil laporan soal aksi yang melibatkan siswa SD tersebut.
"Namun tetap waspada dan diimbau semua satpend (satuan pendidikan) untuk melakukan pencegahan dan penindakan adanya miras di lingkungan sekolah," ujar dia.
Sementara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Demak, Agus Sukiyono, juga tidak tahu di mana video viral itu direkam.
"Lha itu (video viral) di mana ya? kalau es moni kita operasi terus. Seminggu 3 kali sampai dari hasil laporan, jadi tergetnya jelas," kata Agus kepada detikJateng melalui pesan singkat.
Agus menjelaskan, pihaknya usai merazia miras di warung-warung di empat kecamatan pada Senin (17/2) siang hingga malam. Hasilnya, ditemukan 55 botol miras.
"Kemarin kita baru saja operasi pekat miras es moni. Operasi ini menyasar di empat kecamatan yaitu Demak, Dempet, Gajah, dan Karanganyar yang dimulai siang hari hingga malam dan menyita 55 botol miras," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Demak, Haris Wahyudi Ridwan, juga menyatakan masih mencari tahu soal video viral itu.
"Maaf belum tahu, sampai saat ini belum ada info. Coba biar saya share ke bidang teknis," kata Haris melalui pesan singkat.
(afn/ams)