Pertalite di SPBU Trucuk Klaten diduga tercampur air hingga membuat sejumlah kendaraan mogok usai isi bensin. Hal itu kini tengah diselidiki kepolisian.
Ada empat pengendara mobil dan delapan pengendara motor yang melaporkan kendaraannya mogok usai isi pertalite di SPBU 44.574. 29 Trucuk. Pihak SPBU juga telah memberi ganti rugi biaya perbaikan dan pengganti BBM bagi pengendara tersebut.
Faiz (21), warga Karanganom, mengatakan sekitar pukul 01.30 WIB dirinya mengisi BBM Pertalite bersama tiga motor temannya. Faiz dan rombongan mengaku mengisi bensin tengah malam karena hendak berlibur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu baru jarak sekitar dua kilometer motor macet, juga motor teman saya dua motor macet. BBM jenis Pertalite, ternyata dicek isinya air," katanya kepada detikJateng di lokasi, Selasa (8/4/2025).
"Ada mobil empat dan motor sekitar tujuh tadi malam, ini motor semua sudah dibenahi," imbuhnya.
Dia mengaku sempat kaget karena motornya dan teman-temannya macet semua. Setelah dicek, ternyata businya berair.
"Pas dicek businya ternyata ada airnya, isinya ternyata air. Selang ke karburator saat dicopot isinya air, tangki juga isinya air," kata Faiz.
Dirinya langsung Kembali ke SPBU untuk meminta tanggung jawab. Pihak SPBU juga merespons dengan memperbaiki motor dan mengganti BBM di motornya.
"SPBU sudah tanggung jawab. Sepeda motor dibenahi, BBM diganti semua," imbuhnya.
Polisi Selidiki
Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto menyatakan pihaknya telah mendapat laporan terkait kejadian tersebut. Pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.
"Setelah mendapat laporan terkait kejadian itu, Sat Reskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk mendatangi TKP kemudian melakukan penyelidikan dan pendalaman kejadian tersebut," jelas Kasi Humas Polres Klaten AKP Nyoto kepada wartawan di Mapolres, Selasa (8/4/2025).
![]() |
Nyoto mengatakan untuk saat ini token pengisian BBM di SPBU tersebut sudah dipasang police line. Pemasangan garis polisi tersebut sebagai bagian proses penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa menyatakan sudah memeriksa lima orang terkait kejadian tersebut. Dia menyatakan masih melakukan penggalian terhadap saksi-saksi tersebut.
"Sudah ada beberapa yang diperiksa. Ada lima orang," ungkap kepada detikJateng, Selasa (8/4/2025) malam.
"Sementara masih penyelidikan, masih dalam pengembangan. Mohon waktu dulu," imbuh Taufik.
Baru Pertama Kali Terjadi
Perwakilan SPBU 44.574. 29 Trucuk, Galih Adianjaya, menyatakan kejadian BBM bercampur dengan air baru pertama kali terjadi di SPBU tersebut. Pihaknya turut menyelidiki untuk mengetahui penyebab peristiwa tersebut.
"Selama ini SPBU kami aman-aman saja dan tidak pernah terjadi hal seperti ini. Kami sedang melakukan penyelidikan bersama polres, ke depannya akan kami beri klarifikasi setelah semua selesai," terang Galih kepada wartawan di lokasi.
Peristiwa itu disebut terjadi usai tengah malam. Sebelum itu tak ada konsumen yang mengeluhkan permasalahan serupa.
"Sebelumnya tidak ada masalah sama sekali, tidak hujan, dan tidak banjir, cuaca juga cerah. Ini ditutup sementara dan sampai kapan kami tidak bisa menjanjikan karena sudah masuk penyelidikan kepolisian," kata Galih.
Pertamina Buka Suara
Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan bahwa ada 4 pengendara mobil dan 8 pengendara motor yang mengeluhkan kendaraannya mogok usai mengisi bensin. Seluruhnya disebut telah diberi ganti rugi berupa perbaikan kendaraan dan penggantian BBM.
"Konsumen yang mengalami kejadian tersebut di antaranya 4 pengendara mobil dan 8 pengendara sepeda motor yang melaporkan kejadian serupa ke SPBU dimaksud," kata Taufiq dalam keterangan tertulis.
"Untuk sementara penyaluran BBM di SPBU tersebut dihentikan untuk dilakukan pembersihan secara menyeluruh. Pertamina juga berkoordinasi dengan Polres Klaten untuk melakukan investigasi dan pengecekan produk hingga nanti dinyatakan aman untuk disalurkan kembali," kata Taufiq.
Pertamina Patra Niaga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini. Pihaknya menyebut pengecekan rutin dilakukan di setiap SPBU.
"Adapun pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada 7 April 2025 pukul 8.04 WIB pagi dan didapati hasil yang aman sesuai standar kualitas spesifikasi setiap produk BBM," pungkasnya.
(afn/apu)