Sumur merupakan salah satu sarana penting dalam penyediaan air bersih maupun pengelolaan air hujan, terutama di lingkungan permukiman. Setiap jenis sumur memiliki fungsi, cara kerja, dan teknis pembangunan yang berbeda. Memahami perbedaan sumur resapan, sumur bor, sumur pompa, dan sumur gali penting agar kita bisa memilih jenis sumur yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sekitar.
Berbagai faktor seperti kedalaman air tanah, kondisi geografis, hingga tujuan penggunaan air menjadi pertimbangan utama dalam memilih jenis sumur. Selain itu, masing-masing sumur juga memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri.
Ingin tahu perbedaan sumur resapan, sumur bor, sumur pompa, dan sumur gali? Mari kita simak penjelasan lengkap berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan Sumur Resapan, Sumur Bor, Sumur Pompa, dan Sumur Gali
1. Sumur Resapan
Dikutip dari buku Sistem Drainase Jalan Raya yang Berkelanjutan tulisan Andung Yunianta dkk, sumur resapan adalah salah satu bentuk rekayasa teknik konservasi air yang berbentuk menyerupai sumur gali, berfungsi untuk menampung dan meresapkan air hujan ke dalam tanah. Sumur ini dibuat untuk membantu proses infiltrasi air secara buatan ke dalam tanah dan dapat diaplikasikan di berbagai area seperti permukiman, pertokoan, hingga sarana olahraga. Teknologi ini termasuk bagian dari eko-drainase yang mendukung pengurangan limpasan air dan membantu menjaga ketersediaan air tanah.
Desain sumur resapan disesuaikan dengan intensitas curah hujan, luas area yang dialiri, serta karakteristik permukaan tanah. Elemen penting dalam perencanaan meliputi kedalaman yang memadai, luas bidang resapan, dan volume tampungan air yang cukup agar limpasan tidak meluap.
Manfaat utama dari sumur resapan mencakup pengurangan risiko banjir dan genangan, peningkatan cadangan air tanah, pencegahan penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah berlebih, serta membantu mengurangi pencemaran air tanah. Oleh karena itu, penggunaan sumur ini menjadi sangat penting terutama di daerah perkotaan yang banyak memiliki permukaan kedap air.
Pemerintah mewajibkan pembuatan sumur resapan di pekarangan rumah sesuai dengan standar SNI No. 03-2453-2002. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain lokasi harus datar, jauh dari septic tank dan tempat sampah, serta kedalaman tanah harus sesuai dengan kondisi air tanah. Selain itu, struktur tanah harus memiliki permeabilitas yang cukup baik agar air dapat meresap dengan optimal.
Perhitungan kapasitas sumur dan jumlah sumur yang dibutuhkan didasarkan pada formula standar yang mempertimbangkan durasi hujan efektif, luas dinding dan alas sumur, serta koefisien permeabilitas tanah. Penempatan sumur juga harus memperhatikan jarak aman terhadap bangunan sekitar untuk mencegah potensi dampak negatif seperti gangguan fondasi atau pencemaran. Dengan penerapan yang tepat, sumur resapan menjadi solusi efektif untuk pengelolaan air yang ramah lingkungan.
2. Sumur Bor
Dikutip dari Modul Praktikum Hidrogeologi yang disusun Mochamad Nursiyam Barkah, sumur bor adalah jenis sumur yang dibuat menggunakan alat bor untuk mengambil air dari lapisan air tanah dalam. Sumur ini biasanya digunakan di wilayah yang tidak memiliki sumber air dari lapisan tanah dangkal atau ketika air dari tanah dangkal sudah tercemar dan tidak layak dikonsumsi. Pembuatan sumur bor memungkinkan akses terhadap air tanah tertekan yang berada di bawah lapisan kedap air.
Kedalaman sumur bor sangat bergantung pada kondisi geologi di lokasi tersebut, khususnya struktur lapisan permukaan dan keberadaan akuifer yang potensial. Semakin dalam lapisan air tanah yang dibutuhkan, semakin dalam pula sumur bor harus dibuat untuk mencapai sumber air yang layak.
Secara umum, kualitas fisik air dari sumur bor tergolong baik karena berasal dari lapisan tanah yang lebih dalam dan terlindung. Namun, kualitas tersebut tetap sangat ditentukan oleh kandungan mineral dan jenis bebatuan yang dilalui selama proses pengeboran.
Pembangunan dan pemeliharaan sumur bor bukan pekerjaan yang bisa dilakukan sembarang orang. Proses ini membutuhkan keahlian khusus dan pengetahuan teknis yang memadai agar pengeboran berjalan aman, efisien, dan menghasilkan air yang berkualitas.
3. Sumur Pompa
Berdasarkan informasi yang terdapat pada skripsi berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Escherichia Coli Air Bersih Pada Penderita Diare di Kelurahan Pakujaya Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan Tahun 2014 tulisan Rizka Najla Huwaida, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sumur pompa adalah jenis sumur yang menggunakan alat bantu berupa pompa untuk mengangkat air dari dalam tanah. Berdasarkan cara kerjanya, sumur pompa dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu sumur pompa tangan dan sumur pompa listrik.
Sumur pompa tangan terbagi menjadi dua tipe berdasarkan kedalamannya. Yang pertama adalah sumur pompa tangan dangkal, yaitu sumur yang menggunakan pompa tangan dan cocok untuk kedalaman air sekitar ±7 meter. Jenis ini umum digunakan di daerah yang masih memiliki lapisan air tanah yang cukup dangkal dan mudah diakses. Yang kedua adalah sumur pompa tangan dalam, yang juga menggunakan pompa manual, namun dirancang untuk menghisap air dari kedalaman lebih dari 15 meter.
Sementara itu, sumur pompa listrik bekerja dengan prinsip yang serupa dengan sumur pompa tangan, tetapi tenaga penggeraknya berasal dari listrik, bukan tenaga manusia. Penggunaan listrik memungkinkan pengangkatan air dari kedalaman yang lebih besar serta efisiensi waktu dan tenaga. Jenis-jenis sumur pompa listrik meliputi jet pump yang mampu mengangkat air dari kedalaman hingga 30 meter, serta pompa selam (submersible pump) dan pompa lain yang dirancang untuk kedalaman lebih dari 30 meter.
4. Sumur Gali
Terakhir, sumur gali menurut Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat tulisan Rezqi Handayani adalah jenis sumur yang dibuat dengan cara menggali tanah secara manual, umumnya memiliki diameter antara 80 cm hingga 100 cm. Sumur ini berfungsi sebagai sarana penampungan air tanah dari akuifer yang digunakan untuk kebutuhan air baku rumah tangga. Karena proses pembuatannya relatif sederhana, sumur gali banyak dibangun oleh masyarakat secara mandiri di lingkungan tempat tinggal mereka.
Dalam penempatannya, sumur gali harus memenuhi sejumlah syarat lokasi agar kualitas air tetap terjaga. Lokasi sumur harus berada di lapisan tanah yang mengandung air secara berkesinambungan dan bebas dari potensi pencemaran.
Jarak minimum ke arah hulu dari sumber pencemar, seperti tangki septik atau tempat pembuangan sampah, adalah 11 meter. Untuk penggunaan secara komunal, jarak maksimal antara sumur dan pemukiman adalah 50 meter. Sumur juga tidak boleh berada di tempat yang rawan terendam banjir agar tidak tercemar.
Dari sisi konstruksi, sumur gali terdiri atas beberapa bagian penting seperti dinding atas dan bawah, lantai, saluran pembuangan, serta lapisan kerikil atau pecahan batu. Dinding bagian atas berfungsi sebagai pelindung pemakai dan mencegah pencemaran, sedangkan dinding bawah menjaga agar tanah tidak longsor.
Lantai sumur harus dibuat miring dan tidak licin agar air buangan tidak masuk kembali ke dalam sumur. Saluran pembuangan pun dibuat kedap air agar air bekas tidak menjadi tempat berkembangnya bibit penyakit.
Selain itu, sumur gali harus dilengkapi dengan peralatan penunjang. Air dari sumur dapat diambil menggunakan timba yang harus disertai kerekan, atau bisa juga menggunakan pompa. Penting untuk menjaga kebersihan peralatan, misalnya timba tidak boleh diletakkan sembarangan di lantai sumur, dan sumur harus selalu ditutup ketika tidak digunakan. Bila menggunakan pompa, maka bibir sumur wajib dilengkapi dengan tutup dan ventilasi untuk menjaga kualitas udara dan mencegah kontaminasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sumur resapan berfungsi untuk menampung dan meresapkan air hujan ke dalam tanah guna konservasi air, sedangkan sumur bor digunakan untuk mengambil air dari lapisan tanah dalam dengan alat bor dan membutuhkan keahlian teknis.
Sumur pompa memakai alat bantu, baik manual (pompa tangan) maupun listrik, untuk mengangkat air dari kedalaman tertentu, dan sumur gali adalah sumur yang dibuat secara manual dengan menggali tanah untuk mengambil air dari akuifer dangkal. Keempatnya berbeda dalam tujuan, cara pembuatan, kedalaman, dan teknologi yang digunakan.
Jadi, sudah paham apa saja perbedaan sumur resapan, sumur bor, sumur pompa, dan sumur gali, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/afn)