Polisi memeriksa pemilik acara wayang terkait keracunan massal di Desa Karangturi, Gantiwarno, Klaten. Selain itu, sampel makanan di hajatan tersebut.
"Nantinya kami lakukan uji laboratorium. Untuk makanan di nasi dus ada rendang, ada sayur, ada krecek, ada kerupuk ada snack-snack, dan yang tersaji malam itu kami ambil sampelnya," Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada wartawan, Senin (14/4).
Dia mengatakan ada indikasi gejala yang dialami korban disebabkan konsumsi makanan hajatan pada Sabtu (12/4) malam. Namun, pihaknya masih menunggu pendalaman terkait hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dipantau perkembangannya. Karena ini diindikasikan konsumsi makanan pada saat hajatan malam Minggu kami cek ke lokasi," lanjut Taufik.
"Saat ini masih kita dalami (penyebab), dari pemilik hajatan ada dua orang saksi yang kita mintai keterangan," sambungnya.
1 Warga Tewas
Data terakhir sampai tengah malam tadi, tercatat ada 103 warga yang mengalami gejala keracunan. Satu orang di antaranya meninggal dunia.
"Data terakhir pada pukul 23.40 WIB tadi malam ada 103 orang dan satu meninggal dunia. Yang meninggal bapak S ," jelas Kalak BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, kepada detikJateng, Selasa (15/4/2025) pagi.
Dijelaskan Syahruna, dari hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan terdata ada 103 orang. Warga sebanyak itu mengalami gejala diare, muntah, dan panas.
"103 orang tersebut mengalami gejala diare, muntah, dan panas. Dengan jumlah warga yang rawat inap dan dirujuk sebanyak 31 orang," terang Syahruna.
"Dengan perincian ke RS Bagas Waras ada 17 orang, RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro ada 7 orang, RS Cakra Husada ada 2 orang dan RS Bhayangkara satu orang. Yang dirawat inap Puskesmas Gantiwarno 5 orang," sebut Syahruna.
(afn/apl)