·ÉËÙÖ±²¥

Hercules soal Polemik Ijazah Jokowi: Cari-cari Masalah untuk Bikin Sensasi

Hercules soal Polemik Ijazah Jokowi: Cari-cari Masalah untuk Bikin Sensasi

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 15 Apr 2025 15:58 WIB
Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshal bertamu ke rumah Jokowi di Solo, Selasa (15/4/2025).
Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshal bertamu ke rumah Jokowi di Solo, Selasa (15/4/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshal, bertandang ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo. Saat ditemui wartawan, Hercules juga angkat bicara soal ijazah Jokowi yang kembali jadi polemik.

"Ya udah itu kan dapat ijazah benar kok orang Wali Kota, Gubernur, Presiden kok, apa yang sih. Orang-orang itu ijazah palsu, ijazah palsu apa, Ya," kata Hercules ditemui di kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (15/4/2025).

Menurut Hercules, jika ijazah tersebut palsu maka Jokowi tidak bisa maju sebagai Wali Kota Solo hingga Presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ijazah palsu enggak mungkin lah jadi Wali Kota, jadi Gubernur, Gubernur jadi Presiden, gitu lah. Jadi nggak usah kita cari-cari masalah untuk bikin sensasi, bikin gaduh-gaduh gitu lah ya," ujar dia.

"Intinya Ijazah itu mulai dari Walikota Solo. Berarti pakai ijazah kan, Habis Walikota Solo Gubernur DKI kan pakai ijazah kan. Habis Gubernur DKI kan pakai ijazah kan, sekarang baru ributin, palsu, palsu palsu kepalanya yang palsu gitu loh," sambung Hercules.

ADVERTISEMENT

Ditanya soal alasannya hari ini menemui Jokowi, Hercules mengatakan dirinya sebagai teman lama Jokowi sejak Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Ya saya cuma teman lama jadi dari zaman beliau masih jadi gubernur kan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, polemik ijazah palsu milik Jokowi kembali mencuat. Di Solo, pengacara bernama Muhammad Taufiq menggugat ijazah Jokowi ke Pengadilan Negeri (PN) Solo.

Dalam gugatannya, Taufik menggugat empat pihak, yakni Jokowi sebagai tergugat 1, KPU Kota Solo sebagai tergugat 2, SMAN 6 Solo sebagai tergugat 3, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tergugat 4.

Taufiq mengatakan, alasannya mendaftarkan gugatannya ke PN Solo karena alamat Jokowi di Solo. Selain itu, pertama kali terjun ke dunia politik dan maju sebagai Wali Kota Solo.

"Dari tim kami menemukan satu fakta, Pak Jokowi itu ijazah SMA-nya, ada yang mengatakan dari dari laman UGM dari SMAN 6 (Solo), itu pasti tidak. Kami menemukan teman seangkatan Pak Jokowi ijazahnya bukan SMAN 6, pada saat itu tapi SMPP yaitu (Sekolah) Menengah Pembangunan Persiapan," kata Taufiq kepada media di PN Solo, Senin (14/4/2025).

Alasan KPU Kota Solo digugat, lanjut Taufiq, karena KPU harus memverifikasi data, tidak hanya fotokopi ijazah yang dilegalisir. Lalu SMAN 6 Solo digugat karena baru berdiri tahun 1986, sehingga lulusan di bawah tahun tersebut ijazahnya seharusnya SMPP.

"UGM ini kan membuat sebuah kenaifan, dari saya sekolah SD-SMP-SMA sampai kuliah S3, ijazah itu bukti seseorang pernah sekolah, kuliah, dan menyelesaikan sekolahnya. Jadi tidak mungkin ijazah ditahan atau diarsipkan di sekolah. Yang kedua, ijazah itu hanya satu, kalau ijazah hilang diterbitkan SKPI (Surat Keterangan Pengganti Ijazah). Jadi sampai kiamat tidak pernah ada namanya ijazah itu dua," jelasnya.

"Yang jadi pertanyaan, kalau dari data yang kami punya, bahwa ijazah SMA-nya tidak beres. Mungkin tidak insinyurnya beres? Tentu tidak beres," imbuhnya.

Hari ini, dilansir detikJogja, sejumlah massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi.

Dalam rombongan itu tampak beberapa tokoh seperti Amien Rais dan Syukri Fadholi. Berdasarkan informasi, sejumlah perwakilan massa seperti Roy Suryo, dr Tifauzia, dan Rismon Hasiholan telah berada di ruangan bersama pimpinan fakultas untuk melakukan klarifikasi.

"Pada hari ini, sesungguhnya ngombyongi dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis yang hari ini diberikan kesempatan oleh Rektorat untuk melakukan klarifikasi tentang dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi," ujar perwakilan TPUA, Syukri Fadholi saat ditemui di halaman Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, Selasa (15/4/2025), dikutip dari detikJogja.




(dil/afn)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFinance
Sepakbola
detikFood
detikNews
Wolipop
detikHealth
detikInet
Sepakbola

Hide Ads