Rombongan biksu thudong hari ini masih singgah di Semarang. Mereka dijadwalkan tiba di Magelang pada Jumat (9/5) siang. Ada sejumlah fakta unik selama biksu thudong di Semarang, dari numpang 'ngadem' di mal hingga ikut wudu di Masjid Kauman.
Ngadem di Atrium
Rombongan biksu yang melakukan ritual jalan kaki dari Thailand menuju Borobudur itu tiba di Kota Semarang, Selasa (6/5) siang. Rombongan 36 biksu itu sempat beristirahat di atrium Queen City Mall sekitar pukul 14.50 WIB.
Sebagian pengunjung mal lalu meminta berfoto dengan para biksu yang membawa bendera negara asalnya masing-masing. Buah-buahan pun telah disiapkan untuk menemani para biksu yang beristirahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menuju Masjid Agung Kauman
Sekitar pukul 15.05 WIB, rombongan biksu mulai beranjak dan kembali berjalan menuju Masjid Agung Kauman yang tak jauh dari Queen City Mall.
Untuk diketahui, 36 biksu dari berbagai negara itu melakukan perjalanan dari Thailand menuju Candi Borobudur untuk memperingati Waisak. Para Biksu Thudong itu melakukan jalan kaki sejak tiba di Jakarta hingga ke Candi Borobudur.
Selama di perjalanan mereka akan singgah dan menginap di beberapa lokasi yang sudah dipersiapkan. Sebelum tiba di Semarang, mereka menginap di Gereja St Antonius Padua Kendal.
![]() |
Wudu Sebelum Masuk Masjid
Rombongan biksu tiba di Masjid Kauman Semarang sekitar pukul 15.20 WIB. Rombongan disambut takmir Masjid Kauman Semarang. Takmir masjid juga sempat mengenalkan soal sejarah Masjid Agung Semarang hingga toleransi beragama.
Penasihat Yayasan Thudong, Suhu Shao Zheng menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Indonesia yang memberikan sambutan hangat. Hari ini menjadi pertama kalinya dia pernah mendatangi Masjid Agung Semarang.
"Saya baru pertama kali masuk ke Masjid Agung Semarang. Ternyata bagus juga ya. Jadi mereka ada spesialnya, sebelum masuk harus bersihin dulu di air, terus baru cuci, wudu, terus baru masuk," kata Suhu Shao Zheng.
Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang, Hanif Ismail mengaku tak menduga akan kedatangan rombongan biksu thudong. Awalnya, mereka menduga rombongan biksu akan mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
"Ternyata memang mereka menghendaki ke Masjid kita Kauman marena sudah membaca bahwa masjid kita ini masjid yang tertua di Semarang. Dan kita menyambut dengan baik," kata Hanif.
Bicara Toleransi Agama
Dari kunjungannya ke Masjid Agung Semarang, Suhu Shao Zheng mengaku bisa belajar agama Islam. Dia dan rombongan juga akan berkunjung ke Kelenteng Tay Kak Sie Semarang.
"Makanya di Indonesia banyak agama, ada enam agama. Inilah indahnya perbedaan. Dialog dengan masjid tadi bicara tentang toleransi agama," jelasnya.
"Dari banyak gereja, masjid, kelenteng, welcome kita semua. Di sinilah yang suka sekali. Mereka benar-benar welcome dengan thudong ini," lanjutnya.
Ia menjelaskan, para biksu berjalan berjalan bersama untuk persatuan agama dan kebahagiaan seluruh umat. Thudong, kata Suhu Shao Zheng, yaitu berjalan kaki.
"Napak tilasnya Sang Buddha. Jadi kita meninggalkan semua kemewahan, kan capek, panas kepanasan, hujan juga tetap jalan kaki, sampai kalau kita lihat kakinya itu kuku jarinya lepas," jelasnya.
"Mereka pernah Suhu bilang, 'Sudah berhenti dulu', katanya 'nggak bisa'. Nah, inilah thudong, kebersamaan, melepas semua kemewahan," lanjutnya.
Rute Biksu Thudong di Semarang
Salah satu relawan 'Gunung Turun', Sulityawan mengatakan, perjalanan biksu thudong di Kota Semarang dimulai dari Kendal menuju Mangkang, dengan tujuan awal Candi Tugu.
Dari Masjid Kauman Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok, Kelurahan Kauman. Rombongan kemudian akan menginap di Tay Kak Sie hingga Rabu (7/5) pagi.
"Jam 05.35 WIB sampai 07.30 WIB, posisinya masih di Tay Kak Sie, ada acara umum, puja bersama dan sarapan pagi. Kemudian mereka diiringi barongsai Teratai Mas menuju Vihara Mahabodhi di Karang Kidul, didampingi para relawan," jelasnya.
Sekitar pukul 08.00-09.00 WIB, para biksu mengikuti acara internal di Wihara Mahabodi, kemudian bertolak menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan. Dari Jalan Seroja Timur, rombongan menuju Jalan Ahmad Dahlan, Simpang Lima, dan Jalan Pahlawan hingga tiba di Kantor Gubernur Jateng.
"Dari Vihara Mahabodhi baru menuju Gubernuran, jadwalnya pukul 09.30-11.30 WIB kalau nggak salah. Disambut Pak Gubernur Jateng, kemudian ada FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Jateng, dan makan siang," ungkapnya.
Setelah itu, rombongan menuju Nasmoco Gombel untuk beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan ke Vihara Watugong, Kecamatan Banyumanik. Selanjutnya, rombongan diagendakan mengikuti kegiatan ramah-tamah terbuka di Pendapa Kabupaten Semarang.
(dil/rih)