Massa aliansi buruh se-Jateng masih bertahan di Kantor Gubernur Jateng. Mereka bahkan melaksanakan ibadah dan beristirahat di depan halaman kantor Gubernur Jateng.
Pantauan detikJateng pukul 20.00 WIB, massa yang menggelar aksi sejak siang di kantor Gubernur Jateng, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan itu terlihat belum meninggalkan lokasi.
Massa beberapa kali mereka menyetel lagu religi dari sound horeg. Tak hanya itu, beberapa buruh juga melaksanakan ibadah salat dan tiduran di Jalan Pahlawan yang diberlakukan contra flow tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Aulia Hakim mengatakan, hingga pukul 20.00 WIB, Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) maupun Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) belum juga ditetapkan.
"Sampai saat ini Bapak PJ Gubernur belum berani meneken UMK dan UMSK. Tetapi harapan kami sebenarnya harus secepatnya diputuskan, karena kalau terlalu lama kami juga bisa bereaksi yang lebih berani lagi," kata Aulia saat ditemui detikJateng di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (18/12/2024).
"Karena memang harus sesuai aturan undang-undang, UMK dan UMSK ditetapkan tanggal 18 terakhir pukul 24.00 WIB. Kalau saya prediksi mungkin sekitar jam 21.00 WIB atau jam 22.00 WIB pun bisa sebenarnya," sambungnya.
Ia menyayangkan Pj Gubernur Nana Sudjana dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang tak mengindahkan permintaan buruh soal penetapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) maupun UMSK.
"Dalam rapat dewan pengupahan pembahasan UMSP saja kita sudah masuk pembahasan sektor 1 konstruksi, sektor 2 otomotif, sektor 3 elektronik," jelasnya.
"Tiba-tiba ada usulan dari dewan pengupahan dari unsur pengusaha lewat Apindo, mengatakan ini butuh waktu. Tetapi langsung diambil alih oleh dinas provinsi, diselesaikan pembahasannya karena waktunya tidak cukup," sambungnya.
Ia menilai ada ketidakadilan yang dilakukan Pemprov Jateng. Ia berharap, pengorbanan para buruh ini nantinya dapat menggugah hati dinas terkait dan para pejabat Pemprov agar dapat menetapkan UMSK.
"Mengorbankan kerjanya dalam sehari, kalau nggak dapat cuti berarti dia kepotong gaji. Risiko juga kalau misalkan ada miskomunikasi di lapangan, ditangkap polisi. Risiko yang ada di kami begitu besar, harapannya hanya ingin ada perubahan," terangnya.
"Dengan pengorbanan kami yang begitu besar, tolong mohon dihargai. Kami juga ingin menyampaikan ke Pak PJ Gubernur Nana Sudjana, kan dua bulan lagi nih sudah tidak akan menjabat, tolong tinggalkan yang bisa diingat oleh buruh di Jawa Tengah," pungkasnya.
Hingga pukul 20.30 WIB, tampak para buruh masih senantiasa di halaman Kantor Gubernur Jateng meski sudah berdemo selama kurang lebih 6 jam. Mereka duduk dan beberapa tiduran di Jalan Pahlawan.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Industri Disnakertrans Provinsi Jateng, Ratna Dewajati mengatakan bahwa UMK akan ditetapkan malam ini. Namun, hingga berita ini ditulis dirinya tak menjawab ketika ditanya perihal UMSK.
"Belum (penetapan UMK), sebentar lagi. Mungkin jam 21.30," katanya melalui pesan singkat.
(afn/apl)