ֱ

Sejarah Kabupaten Purbalingga: Fakta, Wisata, hingga Ciri Khasnya

Sejarah Kabupaten Purbalingga: Fakta, Wisata, hingga Ciri Khasnya

Novyana - detikJateng
Sabtu, 28 Sep 2024 15:13 WIB
Alun-alun Purbalingga
Alun-alun Purbalingga. Foto: dok. Dinas PUPR Purbalingga
Solo -

Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Tengah (Jateng). Kabupaten yang dijuluki Kota Knalpot ini punya cerita sejarah yang menarik untuk diketahui. Penasaran? Simak penjelasan berikut ini.

Purbalingga terletak di bagian barat Jateng dengan berbagai ciri khasnya, mulai dari tempat wisata, kesenian, hingga kulinernya. Tak heran jika kota ini juga menjadi pilihan destinasi wisatawan saat berada di Jateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers yang penasaran dengan sejarah Purbalingga, simak penjelasan yang dikutip detikJateng dari laman resmi Pemkab Purbalingga dan Perpusnas RI berikut ini.


Sejarah Kabupaten Purbalingga

Sejarah terbentuknya Kabupaten Purbalingga tak dapat terpisahkan dari sebuah nama yakni Kyai Arsantaka, Ia adalah tokoh yang menjadi cikal bakal tokoh-tokoh Bupati Purbalingga. Sejarah heroisme dari Kyai Arsantaka banyak diceritakan di berbagai riwayat salah satunya ketika pecahnya perang Jenar yang merupakan bagian dari perang Mangkubumen antara Pangeran Mangkubumi dengan kakaknya Paku Buwono II. Dalam perang ini, Kyai Arsantaka berada dipihak Kadipaten Banyumas yang menjadi kubu Paku Buwono.

ADVERTISEMENT

Karena jasanya kepada Kadipaten Banyumas, putra dari Kyai Arsantaka yaitu Kyai Arsayuda diangkat sebagai menantu R. Tumenggung Yudanegara serta dijadikan sebagai Tumenggung Karangwelas yang bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III. Dalam pemerintahan Kyai Arsayuda, pusat pemerintahan dipindah dari Karangwelas ke desa Purbalingga atas saran dari ayahnya, Kyai Arsantaka. Di sana, ia membangun pendapa kabupaten dan alun-alun.

Nama Purbalingga sendiri banyak tercantum dalam beberapa kisah babad. Beberapa babad yang berkaitan dengan Purbalingga antara lain Babad Onje, Babad Purbalingga, Babad Banyumas, dan Babad Jambukarang. Sejarah Purbalingga juga direkonstruksi dengan mempertimbangkan arsip peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang disimpan dalam koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia. Hari jadi Kabupaten Purbalingga ditetapkan melalui Peraturan daerah (Perda) No.15 Tahun 1996 yakni pada tanggal 18 Desember 1830.

3 Fakta Kabupaten Purbalingga

Berikut ini 3 fakta yang menarik untuk diketahui mengenai Kabupaten Purbalingga.

1. Tempat Kelahiran Jenderal Soedirman

Sosok tokoh yang menjadi jenderal pertama di Indonesia ini diketahui lahir di Bodas, Karangjati, Rembang, Kabupaten Purbalingga pada 24 Januari 1916. Ia adalah Jenderal Soedirman.

Hal ini tentunya dapat menjadi salah satu kebanggaan Kabupaten Purbalingga. Pasalnya, Jenderal Soedirman merupakan sosok yang dihormati di dunia kemiliteran Indonesia yang menjadi pakar perang gerilya yang dikenal amat gigih dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sehingga, pemerintah Kabupaten Purbalingga membangun museum tempat kelahiran Jenderal Soedirman yang berada di Kecamatan Rembang. Di dalam museum ini terdapat patung Jenderal Soedirman, ranjang tempat tidurnya saat bayi, perpustakaan, masjid, hingga relief hikayat jenderal legendaris Indonesia ini.

2. Rumah Industri Knalpot

Kabupaten Purbalingga dikenal akan industri knalpot yang cukup besar hingga kabupaten ini dijuluki dengan Kota Knalpot. Industri ini merupakan bentuk tranformasi dari industri kuali dan panci tembaga. Salah satu jenis knalpot yang dihasilkan adalah knalpot brailing yang cukup dikenal di kalangan pemilik kendaraan mobil sebagai salah satu alternatif suku cadang dengan harga yang terjangkau.

3. Peninggalan Sejarah yang Beragam

a. Batu Lingga

Batu yang berada di kawasan Desa Candinata, Kecamatan Kutasari yang berjarak kurang lebih 8 km dari pusat Kota Purbalingga ini merupakan peninggalan nenek moyang.

b. Gua Genteng

Masih di kawasan Desa Candinata, gua ini berada dekat dengan lokasi peninggalan sejarah batu lingga. Gua ini berada di lereng bukit yang terbentuk melalui lelehan lava yang membeku. Gua ini digunakan untuk orang yang ingin melakukan semedi.

c. Giri Cendana

Giri cendana merupakan makam dari Bupati Purbalingga yang bergelar Adipati Dipokusumo. Makam ini berada di Desa Kojongan, Kecamatan Bojongsari yang berjarak kurang lebih 5 km dari pusat kota.

d. Sendang atau Petirtaan

Sendang ini berada di Desa Semingir, Kecamaran Kutasari yang sering dikunjungi pada malam tertentu. Sendang ini konon dapat memberikan tuah bagi yang mempercayai.

Letak Geografis Kabupaten Purbalingga

Wilayah kabupaten ini terletak di cekungan di antara beberapa rangkaian pegunungan. Di sisi utara terdapat rangkaian pegunungan antara lain Gunung Slamet dan dataran tinggi Dieng. Sedangkan, di sisi selatan disebut Depresi Serayu tempat mengalirnya dua sungai besar yakni Kali Serayu, anak sungai, dan Kali Pekacangan. Ibukota Kabupaten Purbalingga terletak di kawasan barat wilayah kabupaten yang berjarak sekitar 21 km dari sebelah timur Purwokerto. Kecamatan yang ada di kabupaten ini berjumlah18 kecamatan dengan pusat pemerintahan yang ada di Kecamatan Purbalingga. Sementara itu, secara garis astronomis, Kabupaten Purbalingga terletah di 109° 11' BT - 109° 35' BT dan 7° 10' LS - 7° 29' LS dengan luas daerah 77.764,122 ha atau 777,64 km2.

Ciri Khas Kabupaten Purbalingga

Berikut merupakan ciri khas Kabupaten Purbalingga yang terbagi atas berbagai aspek.

1. Pariwisata

Wisata di kota knalpot ini kebanyakan berupa wisata alam antara lain:

  • Gua Lawa: terletak di Kecamatan Karangreja, 25 km dari sisi utara Purbalingga.
  • Desa Wisata Karangbanjar: merupakan pemukiman tradisional yang terdiri atas kerajinan rumah tangga, dan Monumen Jenderal Soedirman yang terletak di Kecamatan Rembang.
  • Wisata Air Bojongsari (Owabong): arena bermain air yang terdapat kolam arus, water boom, arung jeram, serta arena go-kart.
  • Pendakian Gunung Slamet: rute favorit pendaki Gunung Slamet yang dimulai dari Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangeja.

2. Kuliner

  • Sroto Kriyik: salah satu kuliner yang populer di Purbalingga, yaitu soto kriyik. Namanya berasal dari bunyi kriyik-kriyik atau kriuk-kriuk yang dihasilkan dari tulang dada yang digoreng kering.
  • Camilan nopia: berasal dari usaha milik keluarga Ting Lie Liang pada tahun 1950-an yang terbuat dari tepung terigu isi gula jawa.

3. Kesenian

  • Begalan: kesenian tradisional yang ditampilkan saat upacara pernikahan dengan properti berupa peralatan dapur dengan makna simbolis tentang falsafah Jawa untuk kedua mempelai sebagai bekal untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
  • Angguk: kesenian dengan nuansa islami yang berbentuk tarian yang dimainkan oleh delapan penari di mana pada akhir pertunjukkan para penari itu akan mabuk.
  • Calung: perangkat musik yang terbuat dari bambu wulung yang sekilas serupa dengan perangkat gamelan Jawa yang terdiri atas gambang, barung, gambang penerus, slentem, kenong, gong, dan kendang.

4. Topografi

Topografi dari Kabupaten Purbalingga dikelilingi oleh bentang alam yang indah, mulai dari dataran rendah, perbukitan, dan karang gunung. Berikut rinciannya:

  • Sisi Utara: daerah dataran tinggi dengan jajaran bukit yang dapat mencapai 40% dari wilayah.
  • Sisi utara: daerah dengan dataran rendah dengan kemiringan antara 0% hingga 25%.

Demikian adalah rangkuman sejarah Kabupaten Purbalingga. Semoga dapat menambah wawasan detikers terhadap wilayah di Jawa Tengah, ya!

Artikel ini ditulis oleh Novyana peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(par/par)

Berita ֱLainnya
detikSport
detikFood
detikNews
detikInet
Sepakbola
detikFinance
detikOto
detikHot

Hide Ads