·ÉËÙÖ±²¥

Umat Hindu Gelar Puja Basmangkuram Jagat Kertih di Candi Lumbung Magelang

Umat Hindu Gelar Puja Basmangkuram Jagat Kertih di Candi Lumbung Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 27 Apr 2025 16:01 WIB
Prosesi ritual Puja Basmangkuram Jagat Kertih di Candi Lumbung, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu (27/4/2025).
Prosesi ritual Puja Basmangkuram Jagat Kertih di Candi Lumbung, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu (27/4/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Umat Hindu melakukan ritual Puja Basmangkuram Jagat Kertih di Candi Lumbung, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Ritual ini dimaksudkan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa kesejahteraan bumi dengan segala isinya dan hukum berjalan dengan baik.

Umat Hindu yang mengikuti ritual ini datang langsung dari Bali. Ritual yang melibatkan umat dalam jumlah besar baru kali perdana dihelat.

Hal ini dilakukan setelah Candi Lumbung dipindahkan dari Krogowanan, Kecamatan Sawangan dikembalikan menuju Desa Sengi, Kecamatan Dukun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ritual ini dipimpin Ida Pedanda Gede Dwaja Tembuku Manuaba. Selain itu, ada 19 pedanda atau pendeta dalam agama Hindu dari Bali.

Sekretaris Para Bhakta Gunung Merapi Bali, I Gusti Ngurah Sukarsana mengatakan, ritual ini namanya Puja Basmangkuram Jagat Kertih.

ADVERTISEMENT

"Mohon kesejahteraan bumi dengan segala isinya, dan mohon kertaning bumi. Itu artinya semoga damai sejahtera isi bumi ini dan semoga tertib hukum berjalan dengan baik," kata I Gusti Ngurah Sukarsana kepada wartawan di Candi Lumbung, Minggu (27/4/2025).

"Itu inti puja. Ini dilakukan oleh 20 pendeta, Siwa dan Budha dari Bali. Tapi, yang ikut puja, selain ada yang itu dalam rangka mohon itu (damai sejahtera isi bumi dan semoga tertib hukum)," imbuhnya.

Melalui pemujaan tersebut, pihaknya berharap semoga para leluhur memberikan berkat dalam kehidupan.

"Tapi baru kami menyebutkan Jawa dan Bali bukan dua saja. Karena orang Bali juga ada di Kalimantan, ada di Sumatera, Nusantara lah. Leluhur Nusantara memberkati kehidupan kita sekalian," ujar dia.

"Yang petani, ya petani maju, yang dagang, ya dagang lancar, yang pegawai, pegawai baik, yang pengusaha ya pengusaha baik. Itu intinya. Setelah itu, adanya tertib hukum yang baik," lanjutnya.

Dia melanjutkan ini adalah pertama kalinya puja melibatkan umat banyak setelah Candi Lumbung selesai dipugar.

"Baru pertama kali kami lakukan ritual ini, yaitu Puja Basmangkuram setelah diresmikan dulu," tambah dia.

Ngurah Sukarsana menambahkan, ada ratusan umat Hindu yang ikut dalam ritual puja ini.

"Dari Bali, kami bersama empat bus (32 penumpang) kali 4 dan mobil kecil. Yang dari teman-teman Jogja ada, juga (ada) pakai pesawat ya kurang lebih sekitar 160-an lah," tutur I Gusti Ngurah Sukarsana.

Sementara itu, Ida Pedanda Gede Dwaja Tembuku Manuaba, mengatakan banyaknya korupsi dan banyaknya tindakan-tindakan negatif merupakan alasan mereka menggelar Puja Basmangkuram Jagat Kertih.

"Dengan pelaksanaan upacara ini yang disebut Basmangkuram Jagat Kertih. Diharapkan negara ini akan menjadi makmur," katanya.

"Dengan jagat kertih ini ditegakkan. Jadi untuk menuju negara yang sejahtera, bukan sejahtera yang kita cari. Kalau hukum bisa kita tegakkan, maka akan mencapai negara sejahtera. Inilah yang kita harapkan pelaksanaan upacara ini," ujar dia.

Menurutnya, upacara ini belum tentu dilaksanakan setiap tahunnya. Pihaknya menyebutkan upacara dilangsungkan secara spesial.

"Kita mendatangkan para pendeta, 20 pendeta dari Bali. Ditambah lagi satu tokoh kita dari Jawa, jadi ini betul-betul Nusantara, karena ini menyatunya Jawa dan Bali," tambah dia.

Adapun dalam ritual Puja Basmangkuram Jagat Kertih juga dihadiri Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet.




(apu/apu)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHot
detikTravel
Wolipop
detikInet
detikFinance
detikFood
detikHealth
Sepakbola

Hide Ads