Hari Santri Nasional 2024 dirayakan secara meriah di Kabupaten Demak. Sejumlah santri dari berbagai wilayah mengikuti kemah di Lapangan Balai Latihan Kerja (BLK) Demak. Kemah pada 20-22 Oktober itu memadukan kegiatan spiritual dan edukatif serta memperkuat persaudaraan para santri.
Perayaan Hari Santri Nasional 2024 di Demak itu mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'. Tema tersebut melambangkan tekad para santri untuk terus berperan aktif dalam membangun bangsa.
Dalam sambutannya di upacara puncak Hari Santri Nasional pada Selasa 22 Oktober 2024, Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, membacakan pidato dari Bupati Demak tentang pentingnya peran santri dalam sejarah dan masa depan bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Akhmad mengatakan peringatan Hari Santri Nasional 2024 bukan sekadar untuk mengenang perjuangan para santri pada masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk menyiapkan santri sebagai agen perubahan di masa depan.
Para santri juga diharapkan bisa menjadi teladan dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, dan berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik.
"Hari Santri adalah momen untuk mengenang peran penting santri dalam mempertahankan kemerdekaan dan membangun bangsa yang berakhlak. Santri harus terus berinovasi dan berkontribusi menghadapi tantangan zaman," kata Bupati yang disampaikan oleh Sekda Demak, Akhmad Sugiharto.
![]() |
Sementara itu Ketua Panitia Kemah Hari Santri, Parsidi, menyatakan bangga karena acara tersebut berlangsung dengan suksesnya. Acara itu mengundang lebih dari 4.000 santri dan pendamping, dengan 400 tenda yang tersebar di lokasi kemah.
"Alhamdulillah pelaksanaan kemah berjalan lancar dan sesuai target. Ini adalah kesempatan bagi santri untuk saling mengenal dan mempererat silaturahmi," kata Parsidi.
Parsidi yang juga sekretaris LP Maarif PCNU Demak itu menambahkan, kegiatan ini penting untuk mempersiapkan santri menghadapi tantangan global. Kegiatan kemah ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga sarana pengembangan diri bagi para santri.
"Santri harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, selain ilmu agama, untuk menjawab tantangan masa kini," jelasnya.
Parsidi menuturkan, kemah memperingati Hari Santri di Demak telah terselenggara tiga kali. Acara itu diikuti para santri yang mengenakan pakaian khas warna putih, sarung, dan bersepatu.
Dalam acara itu digelar berbagai lomba seperti cerdas cermat, musabaqoh tilawatil kutub, dan pentas seni. Tujuannya untuk menambah wawasan dan keterampilan para peserta.
Salah satu santri peserta acara, Ahmad, mengaku senang dan antusias mengikuti kemah tersebut.
"Kami belajar banyak dari kegiatan ini, terutama dalam hal kekompakan dan solidaritas," kata Ahmad.
(dil/apl)