Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, menilai penurunan angka penduduk miskin di Jateng pada 2024 cukup membanggakan. Dia mensyukuri angka penduduk miskin di Jateng yang kini telah di bawah dua digit.
Menurutnya, hal itu merupakan prestasi yang bisa dibanggakan di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Sumarno menyebut, selama masa kepemimpinan Nana, angka kemiskinan berhasil turun dari 10,47 persen menjadi 9,58 persen.
"Yang paling membanggakan masalah kemiskinan. Kita memang ingin di bawah dua digit, alhamdulillah bisa di bawah dua digit," tuturnya di Kantor Gubernur Jateng, Kecamatan Semarang Selatan, Selasa (11/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angkanya memang turun sedikit, tapi jumlahnya sangat besar karena Jateng adalah provinsi dengan jumlah penduduk yang banyak," lanjutnya.
Menurut Sumarno, hal itu juga karena Nana bisa melakukan koordinasi dengan baik selama memimpin Jateng. Dia merasa tak ada kendala terkait koordinasi dalam kepemimpinan Nana Sudjana.
"Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada Pak Nana. Dalam memimpin Jawa Tengah, koordinasi berjalan lancar, dan prestasi yang tercapai sangat membanggakan," tuturnya.
Diketahui, Nana diberi mandat Kemendagri untuk memimpin Jateng sejak 6 September 2023 lalu. Meski memimpin di masa transisi yang tak terlalu lama, Sumarno, mengaku sangat mengapresiasi kepemimpinan Nana.
"Dari penghargaan, kita mendapat 47 penghargaan, ada tiga yang dari Presiden, tentu itu tidak lepas dari kepemimpinan beliau," katanya.
Sumarno menambahkan, penghargaan dari Presiden Republik Indonesia (RI) terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) juga menjadi salah satu prestasi besar yang patut dibanggakan.
"Kami berterima kasih atas upaya Pak Nana dalam memajukan sistem pemerintahan yang berbasis teknologi, yang juga mendapat pengakuan dari Presiden," tambah Sumarno.
"Sebetulnya program-program Pak Nana kan program yang kaitannya dengan indikator makro semua tentu saja kita akan kita lanjutkan ke depan, pasti," sambungnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan menjadi 9,58 persen. Penurunan kemiskinan itu terjadi baik di persentase penduduk miskin perkotaan maupun perdesaan.
Hal itu tertuang pada berita resmi BPS terkait profil kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah September 2024 yang dipublikasi pada Januari 2025. Tercatat jumlah penduduk miskin pada September 2024 turun 0,89 persen dibanding pada Maret 2024.
"Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebanyak 3,40 juta orang, turun 307,99 ribu orang dibanding Maret 2024 yang sebanyak 3,70 juta orang," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, dalam berita resmi statistik yang dikutip pada Selasa (4/2).
Dari infografis yang disajikan BPS, persentase jumlah penduduk miskin di Jateng terus turun sejak September 2022, yang berada di angka 10,98 persen. Sedangkan jika dibanding pada Maret 2014, penurunan sudah sekitar 5 persen.
(apl/rih)