·ÉËÙÖ±²¥

Sopir Truk di Sidoarjo Berbagi Selebaran Ajak Mogok Nasional Tolak ODOL

Sopir Truk di Sidoarjo Berbagi Selebaran Ajak Mogok Nasional Tolak ODOL

Suparno - detikJatim
Rabu, 09 Mar 2022 15:54 WIB
Sopir truk di Sidoarjo aksi damai bagi selebaran untuk sopir truk lain agar ikut mogok kerja dan mogok kerja massal.
Sopir truk aksi damai memberikan selebaran untuk sopir truk lain agar turut mogok kerja. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Gabungan sopir truk ekspedisi Sidoarjo melakukan aksi damai menjelang demo penolakan aturan over dimension/over load (ODOL). Mereka membagikan selebaran ajakan mogok kerja bersama yang akan di gelar pada 10-11 Maret 2022.

Pantauan detikJatim, belasan sopir truk itu menggelar aksi tebar selebaran di Simpang Tiga depan Polsek Candi Sidoarjo pada Rabu (9/3/2022) siang mulai pukul 12.00 WIB. Selebaran itu berisi ajakan mogok kerja sopir truk pada 09-10 Maret 2022 besok.

Selain itu, di dalam selebaran itu juga tertera ajakan agar para sopir truk juga turut serta dalam aksi unjuk rasa mogok nasional menolak aturan ODOL pada 11 Maret 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korlap aksi Andri Santosa mengatakan hari ini para sopir truk di Sidoarjo menggelar aksi damai dengan membagikan brosur. Dengan ajakan mogok kerja sopir logistik mulai tanggal 9 -10 Maret 2022. Dan mogok nasional tanggal 11 Maret 2022.

"Dengan tuntutan regulasi tarif angkutan Logistik Keadilan penindakan di jalan dan biaya normalisasi kendaraan," kata Andri di lokasi unjuk rasa damai, Rabu (9/3/2022).

ADVERTISEMENT

Andri menjelaskan, kegiatan hari ini, komunitas sopir truk di Sidoarjo hanya membagikan brosur berisi ajakan untuk melakukan aksi mogok. Menurutnya, sekarang perwakilan dari komunitas sopir truk di seluruh Jatim sedang melakukan audiensi dengan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi.

"Bila hasil audiensi itu tidak memihak sopir ekspedisi, maka kami akan menggelar aksi yang sudah terjadwal. Bahkan secara besar-besaran. Kalau audiensi hari ini berhasil, kami tetap mogok tapi dilakukan di rumah masing-masing," kata Andri.

Sementara itu, Muklis (28) sopir truk ekspedisi barang-barang genteng mengaku dia sangat mendukung gerakan sesama sopir untuk menolak aturan tentang ODOL.

"Semoga perintah pusat merespons aspirasi mereka, karena regulasi yang baru sangat merugikan sopir," kata Muklis.




(dpe/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Wolipop
detikHot
detikFood
Sepakbola
detikFinance
detikTravel
detikOto
Sepakbola

Hide Ads