Keluarga Almarhum Pawang Ular Trenggalek membantah telah meminta Tim Panji Petualang mengembalikan King Kobra sepanjang 4,5 meter yang telah membunuh tuannya. Diduga ada oknum yang menyaru keluarga mengaku didatangi mendiang Imam Rokhani Sang Pawang Ular, kemudian meminta Tim Panji Petualang memulangkan King Kobra yang dievakuasi ke Trenggalek.
Wahyu Wibowo adik Almarhum Imam Rokhani membantah kabar tersebut. Dia memastikan bahwa tidak ada satu pun anggota keluarga Mendiang Imam Rokhani yang meminta Tim Panji Petualang mengembalikan ular itu ke Trenggalek. Menurutnya, keluarga Imam justru berterima kasih karena ular itu telah dievakuasi dan dirawat ahlinya.
"Tidak benar itu, saya juga kaget karena banyak yang kirim berita itu. Kami justru berterima kasih karena ular sudah dievakuasi," kata Wahyu saat dihubungi detikJatim, Minggu (30/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu juga memastikan bahwa tidak ada satu pun anggota keluarga Imam di Dusun Winong, Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari yang merasa telah didatangi Mendiang Imam Rokhani di dalam mimpi. Ia memastikan itu setelah mengumpulkan seluruh anggota keluarganya.
"Mendengar kabar itu saya langsung kumpulkan keluarga. Tidak ada yang mimpi didatangi Almarhum dan meminta ularnya dikembalikan. Hoaks itu," tegasnya.
Ia hanya meminta ular itu tidak diperjualbelikan tetapi dirawat orang berkompeten dan ahli di bidangnya karena menurutnya King Kobra itu bukan ular sembarangan. Wahyu menceritakan lagi bahwa ular jenis King Kobra dengan panjang 4,5 meter itu didapat almarhum Imam Rokhani dari wilayah Kecamatan Kampak sekitar 5 tahun yang lalu.
"Saat itu kondisinya luka-luka dan mau dibunuh. Kemudian dirawat oleh almarhum hingga sembuh," katanya.
Pecinta satwa yang berafiliasi dengan Tim Panji Petualang di Surabaya Diky Firmansyah juga mengklarifikasi pernyataannya bahwa keluarga pawang Trenggalek meminta King Kobra dipulangkan. Diky baru menyadari yang telah menghubunginya bukan keluarga Almarhum, melainkan oknum.
Ia menegaskan bahwa orang yang menghubunginya dan meminta agar ular yang sudah dia evakuasi ke Surabaya bukan merupakan keluarga pawang asal Trenggalek. Soal mendiang Imam Rokhani yang mendatangi keluarga lewat mimpi juga merupakan kabar bohong buatan oknum itu.
"Saya mau meluruskan berita pihak keluarga yang meminta ular dikembalikan atau dilepasliarkan di Trenggalek. Itu ternyata tidak benar. Barusan saya dikonfirmasi sama pihak keluarganya, yakni oleh adiknya, yang nyeletuk itu pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Diky.
Warga Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya itu menegaskan dirinya bukan hendak menyebar hoaks atau lari dari tanggung jawab. Dia mengaku ada salah komunikasi dan ketidaktahuan dirinya siapa saja keluarga pemilik ular King Kobra itu.
"Saya pastikan bukan dari pihak keluarga dan tidak ada kaitannya dengan korban. Setelah saya telaah, sepertinya ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang mau dapetin ular ini. Karena ular ini punya nilai dan harga jual yang tinggi," katanya.
King Kobra yang telah dievakuasi dia pastikan akan tetap dia kirim ke Shelter Panji Petualang di Purwakarta, Jawa Barat bersama 2 temannya, hari ini. Dia telah menginapkan 2 King Kobra itu di rumahnya selama 3 hari.
(dpe/iwd)