Tanggal 18 November diperingati sebagai Hari Vasektomi Sedunia. Lantas apa itu vasektomi?
Dalam laman resmi Kementerian Kesehatan diterangkan, alat dan obat kontrasepsi untuk pria masih terbatas pada dua pilihan.
Dua pilihan yang dimaksud yakni kondom dan metode operasi pria (MOP). MOP lebih dikenal dengan istilah sterilisasi/vasektomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vasektomi merupakan kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran sperma. Pria yang melakukan vasektomi secara permanen tidak bisa menghamili perempuan. Sehingga kerap dicurigai mudah berselingkuh.
Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa (vas deferens) yang membawa sperma keluar. Operasi ini biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit, dengan melibatkan pemotongan dan mengikat mati (cauterizing) saluran sperma.
Operasi kontrasepsi ini bersifat permanen. Maka pria yang ingin melakukannya harus benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak lagi, dan tidak akan berubah pikiran.
Vasektomi di Indonesia
Di Indonesia, masih ada mitos bahwa vasektomi mengakibatkan impoten. Juga ada anggapan vasektomi memotong saluran sperma. Atau adanya kekhawatiran istri, jika suaminya vasektomi maka bisa 'suka-suka'.
Soal itu dijelaskan dalam laman Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Karena minimnya vasektomi di Indonesia, BKKBN memberi insentif Rp 300.000 per peserta vasektomi.
Itu dilakukan agar kesertaan KB vasektomi meningkat. Insentif tersebut sebagai uang pengganti ketika mereka beristirahat sehabis vasektomi.
Kelebihan Vasektomi
Ada beberapa kelebihan dalam Vasektomi, seperti yang dijelaskan dalam laman Contraception.
- Vasektomi adalah operasi kecil yang aman, sangat efektif dan bersifat permanen.
- Baik dilakukan pada laki-laki yang memang sudah tidak ingin memiliki anak.
- Vasektomi lebih murah dan lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan sterilisasi tuba.
- Tidak mempengaruhi kemampuan seorang pria dalam menikmati hubungan seksual.
(sun/iwd)