Viral penembokan akses jalan tetangga di Jalan Nakulo, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo kini menemukan jalan tengah. Kedua belah pihak, Sunarto dan Margono dipertemukan dalam mediasi yang bertempat di Balai Desa Jabung.
Keduanya melakukan mediasi didampingi Muspika, polisi, TNI dan perangkat desa setempat, Kamis (14/9). Margono akhirnya sepakat temboknya dibongkar namun dengan biaya dan tukang dari Sunarto.
Kapolsek Mlarak Iptu Rosyid Effendi mengatakan, mediasi yang berlangsung selama 1 jam itu berjalan lancar. Keduanya saling legowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi disepakati Sabtu (16/9) ini tembok dibongkar, tapi biaya dan tukang dari Sunarto," tutur Rosyid kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).
Rosyid menerangkan, saat mediasi memang pihak Margono sempat mengucapkan alasan penembokan karena sakit hati oleh ucapan keluarga Sunarto. Namun, akhirnya pihak keluarga Sunarto meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi.
"Pemicunya karena ada omongan dari keluarga Sunarto yang tidak mengenakkan, sebenarnya mereka ini kan masih saudara," terang Rosyid.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Jabung Budi Ratno menambahkan, pihaknya sudah seringkali memediasi konflik keduanya namun gagal hingga berujung penembokan.
"Padahal mereka ini saudara, satu buyut. Ada masalah keluarga kemudian berkembang ke lingkungan. Sebenarnya Kasun sudah memediasi tapi gesekan semakin keras hingga penutupan jalan," tandas Budi.
Beruntung setelah dilakukan mediasi, akhirnya keduanya sepakat untuk membongkar tembok setinggi 2 meter itu.
"Semoga ini solusi terbaik, karena keduanya masih saudara dan keluarga," pungkas Budi.
Diberitakan sebelumnya, kasus perselisihan antartetangga berujung penembokan akses rumah kembali terjadi di Ponorogo dan viral di media sosial. Perselisihan berujung penembokan akses jalan itu terjadi di Jalan Nakulo, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Ponorogo.
Sunarto warga Jalan Nakulo, Desa Jabung mengeluhkan akses jalan yang biasa dia lewati untuk keluar masuk rumah naik sepeda motor ditutup tembok sepanjang dan setinggi 2 meter. Pelaku penutupan tembok itu adalah Margono, pemilik tanah gang yang biasa dia lewati.
"Tembok itu dibangun Selasa (12/9). Ya akhirnya keluarga saya tidak bisa lewat gang itu lagi, terpaksa harus lewat gang lain," ujar Sunarto kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Rabu (14/9).
(hil/dte)