Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Tabir kasus tewasnya mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) berinisial CA (21) perlahan mulai tersibak. Penyebab kematian CA akibat bunuh diri atau dibunuh mulai terungkap.
Diketahui, CA ditemukan tewas di dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, Minggu (5/11). Plastik itu dilakban pada bagian leher.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemukan juga tabung berisi gas helium di dalam mobil tersebut. Tabung itu mempunyai slang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.
Ternyata, tabung gas helium tersebut dibeli sendiri oleh korban. Selain itu, korban juga meninggalkan dua pucuk surat wasiat. Wasiat berbahasa Inggris ini ditujukan kepada keluarga dan teman CA.
Berikut fakta terbaru yang terungkap di kasus tewasnya mahasiswi FKH Unair:
1. CA Beli Tabung Gas Helium di Marketplace
Mahasiswi yang juga menjadi asisten dosen ini ternyata membeli sendiri tabung gas helium tersebut. CA membelinya di marketplace.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahultomo mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan dari kasus ini. Terungkap bahwa CA membeli sendiri tabung gas helium hingga slang.
"Gas helium dan slang itu dibeli oleh korban sendiri pada tanggal 1 November 2023 menggunakan marketplace," kata Andaru kepada detikJatim, Rabu (8/11/2023).
2. Sempat Tanya Ketersediaan Stok Tabung Helium ke Seller
Andaru menjelaskan, tabung gas helium dan slang itu sampai di apartemen korban pada 3 November 2023 dan diterima sendiri oleh CA. Dalam data itu juga didapati bahwa korban memesan sendiri dengan mengecek sejumlah penjual tabung gas helium secara online.
Korban pun sempat menghubungi para penjual untuk memastikan ketersediaan tabung gas tersebut.
"Kemudian korban memesan barang tersebut dengan mencantumkan identitasnya, dengan mencantumkan nama, alamat dan nomor telepon," jelas Andaru.
3. Terekam CCTV Keluar Apartemen
Dalam penyelidikan ini, Andaru menyebut, pihaknya juga menelusuri aktivitas terakhir korban berdasarkan rekaman CCTV di apartemennya. Diketahui, korban keluar dari apartemen di Surabaya sekitar pukul 14.40 WIB. Kemudian, korban mengendarai mobilnya keluar dari apartemen sekitar pukul 15.05 WIB.
"Kemudian mobil korban masuk ke TKP apartemen sekitar pukul 16.00 WIB," imbuh Andaru.
4. Polisi Belum Bisa Simpulkan Bunuh Diri
Kendati sejumlah bukti mengarah pada korban yang diduga bunuh diri, Andaru masih belum bisa menyimpulkan. Ia masih menunggu hasil autopsi.
"Untuk fakta lain masih kami dalam lagi sambil menunggu kesimpulan autopsi dan juga toksikologi dari kedokteran Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," tandas Andaru.
5. Jenazah CA Sudah Dimakamkan
Sementara itu, jenazah CA telah dimakamkan kemarin (8/11/2023) siang. Isak tangis dari keluarga dan kerabat mewarnai pemakaman CA. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Makam Tionghoa Lereng Gunung Klotok, Kecamatan Mojoroto Kediri.
Pihak keluarga CA tak kuasa menahan tangis saat mengantar jenazah ke lokasi pemakaman. Sementara itu, keluarga melarang awak media melakukan peliputan dan mengambil gambar karena alasan privasi.
Sehingga, awak media hanya bisa mengambil gambar dari kejauhan, baik saat jenazah masih berada di rumah persemayaman di tempat Perkumpulan Rukun Sinoman Dana Pangrukti, Jalan Monginsidi dan di TPU Makam Tionghoa Lereng Gunung Klotok, Kecamatan Mojoroto Kediri.
Dari pantauan detikJatim, tampak ayah sambung CA, Gunawan Takari Mulya dan Ibu CA yang membawa foto anaknya. Lalu, ada adik dan kakak kandung CA yang tampak tak kuasa menahan tangis saat mengantarkan keluarganya ke peristirahatan terakhir.
Sebelumnya, jenazah CA tiba di rumah persemayaman pada Minggu (5/11) malam, setelah menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.
Diketahui, CA merupakan anak kedua dari pasangan Budi Harianto (Tjoeng Kok Wing) (almarhum) dan Seiniwati (Yew Mei Sien). CA mempunyai dua saudara, kakak laki-laki dan adik perempuan. Seluruh keluarga dan kerabat mengantarkan CA ke TPU pada, Rabu (8/11/2023) siang.
(hil/dte)