Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan penghargaan kepada 3 organisasi perangkat daerah (OPD) dan 3 pemerintah desa di puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). Ketaatan pengelolaan keuangan ketiga OPD dan pemerintah desa tersebut dinobatkan menjadi yang terbaik tahun 2023.
Puncak peringatan Hakordia digelar di Pendapa Graha Maja Tama, kantor Bupati Mojokerto pagi tadi. Hakordia tahun ini mengusung tema 'Sinergi Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju'. Di momen ini, Bupati Ikfina memberi penghargaan kepada 3 OPD dan 3 Pemdes dengan ketaatan terbaik dalam pengelolaan keuangan.
Untuk kategori OPD, terbaik pertama disabet Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto. Disusul Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Satpol PP Kabupaten Mojokerto. Sedangkan kategori pemdes diraih Desa Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar, Desa Betro, Kecamatan Kemlagi, serta Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selamat kepada 3 opd dengan pengelolaan keuangan terbaik. OPD yang lain perlu tahu di rangking berapa karena penting untuk menilai kinerja kita dalam pengelolaan keuangan. Kita tak akan bisa melakukan perbaikan tanpa tahu posisi dan kekurangan kita," terang Ikfina di lokasi, Rabu (13/12/2023).
Bupati Ikfina juga menyerahkan penghargaan kepada juara lomba poster tingkat SMA sederajat tentang dampak tindak pidana korupsi. Lomba yang digelar Inspektorat Kabupaten Mojokerto ini diikuti 175 peserta. Juara pertama diraih Firda Firnanda dari SMA Islam Diponegoro Gondang. Sedangkan juara 2 dan 3 diraih Yemima Setya Arini dari SMAN 1 Dawarblandong dan Syafa Azahra dari SMAN 1 Sooko.
Ikfina menjelaskan, Hakordia menjadi momentum bagi seluruh elemen Pemkab Mojokerto untuk meningkatkan komitmen memberantas dan mencegah berbagai bentuk tipikor sekecil apa pun. Sebab menurutnya, tipikor tidak saja merugikan masyarakat, tapi juga diri pelaku dan keluarganya.
"Di sini saya mengajak diri sendiri dan anda semua meningkatkan komitmen menjaga diri, keluarga dan rekan kerja agar terhindar dari berbagai korupsi," jelasnya.
Orang nomor satu di Pemkab Mojokerto ini menuturkan, hakikatnya semua manusia selalu ingin melakukan kebaikan. Namun di sisi lain, manusia juga menginginkan sesuatu yang lebih. Keinginan memiliki sesuatu yang lebih itulah yang memicu tipikor. Oleh sebab itu, pencegahan tipikor membutuhkan sinergi untuk saling mengingatkan dan mengawasi.
"Sistem sudah dibuat untuk menjaga dan melindungi kita semua dari berbagai bentuk tipikor. Tapi sistem itu tak berjalan baik kalau tidak kita laksanakan. Sehingga perlu pengawasan," ujar Ikfina.
Peringatan Hakordia, kata Inspektur Kabupaten Mojokerto Poedji Widodo, digelar 6-13 Desember 2023. Mulai dari seminar potensi korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, pelatihan cara pelaporan tipikor, kampanye antikorupsi oleh Forkopimda, podcast Bupati Mojokerto terkait Hakordia di Wika TV Diskominfo, serta lomba poster dampak korupsi tingkat SMA sederajat.
"Puncak Hakordia disertai penghargaan kepada 3 perangkat daerah yang mendapatkan hasil evaluasi ketaatan terbaik dalam pengelolaan keuangan daerah dan SAKIP tahun 2023, serta penghargaan kepada 3 desa yang mendapatkan hasil evaluasi ketaatan terbaik dalam pengelolaan keuangan desa tahun 2022," tandasnya.
Puncak Hakordia tahun 2023 juga dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto, para staf ahli bupati, asisten sekda, kepala OPD, kepala bagian, camat, direktur BUMD, serta perwakilan kades, siswa dan kepala sekolah
(akd/ega)