Jumlah pelanggaran lalu lintas sepanjang Operasi Ketupat Semeru 2024 turun 76% dibandingkan lebaran tahun lalu. Dari ratusan ribu pelanggaran menjadi puluhan ribu.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin mengatakan penegakan hukum terhadap para pelanggar lalu lintas selama Operasi Ketupat Semeru 2024 berjalan sesuai harapan.
"Alhamdulillah bisa kami tekan. Dari data yang ada turun," kata Komarudin dalam konferensi pers hasil pelaksanaan operasi Lebaran 2024 yang digelar di Polda Jatim, Rabu (16/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komarudin menjelaskan bahwa pelanggaran berhasil ditekan baik yang terekam ETLE mobile, ETLE statis, hingga teguran. Penurunan bahkan mencapai 76%.
"Ada penurunan, dari 395.146 (pelanggaran pada 2023) dan tahun 2024 ini 190.077 pelanggaran. Jenis pelanggaran marka dan lawan arus yang mendominasi," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Ditlantas Polda Jatim secara rutin memaksimalkan ramp check dan test urine sopir bus bersama Dishub. Sebab dari hasil analisa, masih ada laka lantas yang melibatkan bus.
Dia sampaikan bahwa pengawasan itu dilakukan lebih intensif dan masif terutama setelah terjadinya kecelakaan bus di Tulungagung. Penekanan secara khusus pada terhadap PO Bus.
"Kami minta PO Bus berperan serta mengawasi mengingat kami hanya bisa buat rekomendasi. Nah ini yang akan terus kami masifkan untuk tekan laka lantas sehingga ada keyakinan dari penumpang bahwa bus diawaki (kru) yang mumpuni," tuturnya.
(dpe/iwd)