·ÉËÙÖ±²¥

26 Juli Hari Apa? Ini Peringatan Internasional yang Dirayakan

26 Juli Hari Apa? Ini Peringatan Internasional yang Dirayakan

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 25 Jul 2024 14:10 WIB
Infografis kalender puasa Muharram
Ilustrasi kalender Juli 2024. Foto: Denny Pratama/detikcom
Surabaya -

Tanggal 26 Juli memperingati hari apa? Ada beberapa peringatan internasional yang diperingati setiap tanggal 26 Juli. Apa saja itu?

Masih ada peringatan hari besar menjelang penghujung bulan Juli 2024. Di antaranya Hari Mangrove Sedunia dan Hari Tofu Sedunia.

Hari Besar 26 Juli

Tanggal 26 Juli memperingati beberapa hari besar internasional. Berikut informasi selengkapnya mengenai hari besar internasional 26 Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hari Mangrove Sedunia

Dilansir dari National Today, Hari Mangrove Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli. UNESCO menetapkan peringatan Hari Mangrove Sedunia dalam konferensi umum pada 2015.

Penetapan itu untuk meningkatkan kesadaran tentang ekosistem mangrove. Peringatan ini bertujuan mempromosikan konservasi dan pertumbuhan hutan mangrove berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

Hutan mangrove berperan menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keanekaragaman hayati. Akar mangrove menjadi tempat hidup dan berkembang biak organisme.

Selain itu, hutan pesisir juga menyerap karbon dioksida lima kali lebih banyak dari atmosfer daripada hutan daratan. Sayangnya, luas hutan bakau ini terus berkurang.

Selama 40 tahun terakhir, luas wilayah yang ditutupi hutan bakau telah berkurang hampir setengahnya. Keseimbangan ekologi hutan pun rusak parah.

Kerusakan hutan bakau terjadi karena dijadikan budidaya udang. Hutan ditebang untuk membuat kolam udang. Diperparah, penggunaan antibiotik dan bahan kimia.

Tak hanya itu, kayu dari hutan bakau juga dihargai mahal sehingga terjadi penggundulan yang parah. Kayu ini digunakan untuk produksi arang.

Habitat hutan bakau yang terletak di muara juga terancam dari pengalihan sungai. Biasanya sungai-sungai itu dijadikan jalan dan bangunan atau memasok air ke lahan pertanian.

Fosil pertama pohon mangrove ditemukan 75 juta tahun lalu. Hingga pada tahun 2004, terjadi fenomena banjir dahsyat meluluhkan banyak negara.

Namun, banjir ini tidak menyentuh sebuah desa kecil di India. Pasalnya, desa itu terlindungi hutan pesisir.

Sejak 1980-2010, lebih dari seperlima hutan bakau hilang, beberapa negara kehilangan lebih dari 80% populasi mangrove. Penyebabnya perubahan lingkungan akibat antropogenik.

Akhirnya pada tanggal 27 Juli 2015, UNESCO menetapkan Hari Mangrove Sedunia. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan melindungi hutan bakau.

Mangrove tumbuh di daerah pesisir tropis dan subtropis. Mangrove dapat bertahan terhadap salinitas tinggi, banjir pasang surut, dan kadar oksigen rendah.

Sehingga hanya 110 spesies yang dikategorikan sebagai mangrove yang dapat tumbuh di rawa-rawa asin ini. Pohon-pohon ini ditopang akar yang kuat dan kusut.

Akar mangrove membantu menahan gelombang pasang. Juga menyediakan habitat yang kaya bagi banyak organisme seperti ikan dan krustasea.

Konservasi ekosistem mangrove sangat dibutuhkan. Tujuannya mencegah erosi garis pantai, mengurangi dampak pasang surut dan tsunami, serta mengurangi karbon atmosfer.

2. Hari Tahu Sedunia

Hari Tahu Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli. Peringatan ini untuk menghormati tahu, alternatif daging nabati yang dibuat dari kacang kedelai.

Tahu merupakan salah satu makanan paling serbaguna dan bergizi yang tersedia di seluruh dunia. Hari Tahu Nasional bertujuan menyoroti pengaruh tahu.

Tahu semakin populer karena banyak orang beralih menjadi vegan dan vegetarian. Tahu menjadi alternatif untuk menghindari makan daging, tetapi tetap memperoleh protein.

Orang Asia Timur sangat bergantung pada tahu sebagai makanan pokok. Tahu menjadi sama pentingnya dengan produk olahan susu seperti keju.

Tahu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pola makan vegetarian karena menjadi alternatif bergizi. Tahu sudah ada sejak 900 Masehi di Jepang, tempat tahu paling populer.

Pada 179 SM, selama Dinasti Han, China menciptakan tahu. Makanan ini menjadi alternatif yang terjangkau bagi orang-orang yang tidak mampu membeli daging.

Teknik produksi tahu meningkat pada abad ke-8 Masehi. Selama periode Nara, orang Jepang mengadopsi tahu dan menemukan teknik untuk membuatnya lebih keras dan lezat.

Tahu semakin populer di Jepang pada tahun 1803. Tahu semakin mudah diperoleh berbagai kalangan, jadi tidak hanya orang kaya yang bisa membeli.

Dalam bahasa Inggris, tahu disebut tofu. Sementara dalam bahasa Cina dan Jepang memiliki beberapa nama berbeda.

Istilah tahu baru diciptakan pada tahun 1800-an ketika terjemahan buku resep ke dalam bahasa Inggris mulai muncul. Pada 1970-an, tahu mulai digunakan secara resmi.

The Book of Tofu diterbitkan pada tahun 1975. Buku ini memperkenalkan tahu ke dunia Barat dan mempromosikan vegetarianisme dan veganisme.

Hingga akhirnya pada tahun 2014, ditetapkan Hari Tahu Sedunia. Masyarakat untuk Perlindungan Hewan menyelenggarakan Hari Tahu Sedunia sebagai perayaan internasional.




(irb/fat)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Wolipop
detikFinance
detikHot
detikFood
detikOto
Sepakbola
Sepakbola
detikTravel

Hide Ads