Polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita usia subur. PCOS bisa berdampak pada beberapa hal sehingga perlu diwaspadai.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr Widyanugraha Sp OG SubSp FER atau akrab disapa dr Wiwid menjelaskan, dampak yang paling banyak ditimbulkan PCOS adalah infertilitas atau gangguan kesuburan. Hal ini perlu diwaspadai wanita maupun pasangan suami-istri.
"Dampak yang paling sering itu infertilitas, yang tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga psikologis. Sehingga butuh penanganan lebih mengenai hal itu. Bahkan, dampak jangka panjang dari PCOS adalah keganasan endometrium, yang terpapar estrogen dalam jangka panjang," ujar dr Wiwid dalam tayangan Dokter UNAIR TV FK UNAIR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Wiwid mengatakan, salah satu faktor pemicu PCOS adalah gaya hidup yang tidak sehat. Dalam hal ini, pola makan memiliki peran besar menjadi penyebab PCOS.
"Dalam gaya hidup terdapat pola makan yang berperan besar terhadap penyebab PCOS, terlebih mereka yang mengalami obesitas," katanya.
Meskipun demikian, masih ada banyak teori terkait penyebab PCOS. Maka, salah satu yang bisa dilakukan adalah memahami beberapa gejalanya. Kemudian berkonsultasi dengan dokter profesional apabila mengalami gejala ini.
"Gejala ovulasi yang biasanya terasa pada perempuan yang haidnya tidak teratur. Mulai dari siklusnya mundur sampai 38 hari, atau bahkan sampai tiga siklus tidak haid sama sekali. Kemudian gejala hiperandrogen biasanya terasa oleh wanita dengan keluhan kulit berminyak dan sering berjerawat," jelas dr Wiwid.
dr Wiwid pun mengajak para wanita turut mencegah terjadinya PCOS. Caranya dengan menjaga pola makan dan menyeimbangkan body mass index (BMI).
"Terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa mengurangi berat badan bisa berdampak pada pemulihan variabel-variabel PCOS. Untuk menurunkan berat badan ini cukup 5-10 persen saja," tutur dr Wiwid.
Saat ini, ia tengah berupaya meningkatkan kesadaran para wanita maupun pasangan suami-istri di luar sana untuk turut mencegah terjadinya PCOS.
"Kita tingkatkan kesadaran bagi wanita-wanita atau bagi pasangan-pasangan, tentang apa itu PCOS, serta dampak dan masalah yang besar. Jangan sampai dampak jangka panjang dialami para wanita atau para calon ibu," pungkasnya.
(hil/irb)