·ÉËÙÖ±²¥

Sejarah Perayaan Imlek, Dari Festival Musim Semi hingga Kisah Nian

Sejarah Perayaan Imlek, Dari Festival Musim Semi hingga Kisah Nian

Irma Budiarti - detikJatim
Rabu, 15 Jan 2025 11:30 WIB
Ilustrasi Imlek 2574 Kongzili
ILUSTRASI IMLEK. Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik
Surabaya -

Imlek atau Tahun Baru Imlek adalah perayaan penting yang dirayakan masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Imlek menandai pergantian tahun dalam kalender lunar Tionghoa. Tahun ini, Imlek jatuh tanggal 29 Januari 2025.

Selain sebagai momen pergantian tahun, Imlek juga menjadi waktu untuk mempererat hubungan keluarga dan menjalankan tradisi-tradisi yang penuh makna. Berikut penjelasan mengenai sejarah dan makna perayaan Imlek.

Sejarah Imlek

Kalender lunar Tionghoa telah digunakan selama ribuan tahun, dan asal-usul Imlek diyakini berasal dari zaman Dinasti Shang (1600-1046 SM). Imlek awalnya merupakan bagian dari perayaan panen yang dilakukan masyarakat agraris sebagai ungkapan syukur kepada para dewa dan leluhur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, pada saat musim dingin para petani tidak dapat bekerja. Oleh karena itu, perayaan Imlek juga sering disebut sebagai Xin Jia (Sincia) atau Festival Musim Semi.

Menurut legenda, perayaan Imlek berawal dari kisah Nian, seekor makhluk buas yang muncul setiap akhir tahun untuk meneror penduduk desa. Untuk mengusir Nian, penduduk menggunakan warna merah, menyalakan kembang api, dan membuat suara bising. Tradisi ini terus dilanjutkan dan menjadi bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek.

ADVERTISEMENT

Pada masa Dinasti Han (206 SM-220 M), perayaan Tahun Baru Imlek mulai diformalkan dan diintegrasikan dengan budaya konfusius. Seiring waktu, tradisi ini menyebar ke berbagai wilayah dengan penyesuaian sesuai budaya setempat.

Kini, Imlek bukan hanya sekadar tradisi, tetapi warisan budaya yang sarat makna. Dengan nilai-nilai kekeluargaan, penghormatan kepada leluhur, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, Imlek mengajarkan pentingnya harmoni dan keberuntungan dalam kehidupan.

Tradisi Perayaan Imlek

Imlek juga melambangkan harapan baru, keberuntungan, dan kelimpahan yang akan datang di tahun baru. Berikut ini beberapa hal yang biasa dilakukan umat Tionghoa saat merayakan Imlek.

1. Membersihkan Rumah

Salah satu tradisi utama yang dilakukan sebelum Imlek adalah membersihkan rumah. Menurut kepercayaan Tionghoa, membersihkan rumah sebelum tahun baru melambangkan pembersihan dari segala nasib buruk.

Membersihkan rumah dipercaya bisa membuka peluang untuk rezeki yang lebih baik di tahun yang baru. Kegiatan ini dilakukan pada hari-hari terakhir sebelum Imlek, dan dipercaya bahwa tidak boleh membersihkan rumah pada hari pertama Imlek agar tidak menyapu keberuntungan yang datang.

2. Berbagi Angpao

Angpao atau amplop merah berisi uang, adalah simbol dari keberuntungan dan harapan baik di tahun baru. Umat Tionghoa yang sudah menikah atau orang tua memberikan angpao kepada anak-anak, saudara muda, atau orang yang belum menikah. Tradisi memberi angpao ini mengandung makna berbagi rezeki dan mengharapkan kebaikan di tahun baru.

3. Makan Bersama Keluarga

Imlek adalah waktu berkumpul bersama keluarga. Salah satu momen paling dinanti adalah makan malam bersama keluarga besar pada malam tahun baru. Makanan yang disajikan biasanya memiliki makna simbolis, seperti ikan yang melambangkan kelimpahan dan rezeki, serta kue keranjang yang melambangkan keberuntungan dan kelancaran hidup.

4. Menyalakan Kembang Api dan Petasan

Salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari perayaan Imlek adalah menyalakan kembang api dan petasan. Hal ini dipercaya untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Suara petasan yang keras juga dianggap sebagai simbol untuk mengusir segala hal yang negatif dan memulai tahun baru dengan energi positif.

5. Memakai Pakaian Baru dan Warna Merah

Warna merah merupakan simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan dalam budaya Tionghoa. Saat Imlek, umat Tionghoa mengenakan pakaian baru berwarna merah, karena percaya warna ini membawa nasib baik di tahun baru. Selain itu, pakaian baru juga melambangkan awal baru dan kesempatan yang lebih baik.

Imlek adalah waktu memperbaharui harapan dan semangat. Dengan berbagai tradisi yang penuh makna, umat Tionghoa merayakan perayaan ini sebagai simbol kebahagiaan, kelimpahan, dan keberuntungan.

Perayaan ini juga menjadi waktu bersyukur atas berkah yang diterima dan berdoa untuk masa depan lebih baik. Dengan saling berbagi kebahagiaan dan keberuntungan, Imlek menjadi ajang mempererat hubungan antar keluarga, teman, dan masyarakat.




(hil/irb)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHealth
detikNews
Sepakbola
detikOto
detikHot
detikInet
Sepakbola
detikTravel

Hide Ads