·ÉËÙÖ±²¥

Hujan deras yang mengguyur kawasan Ponorogo menyebabkan sebuah jembatan di Dusun Sumberejo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, roboh pada Senin (17/3/2025) malam. Akibatnya, sekitar 200 warga dari empat RT terisolir.

Pagi ini, sejumlah anak sekolah terpaksa menyeberangi sungai berarus deras demi mengikuti ujian. Orang tua mereka tampak mendampingi dengan penuh kekhawatiran, mengingat derasnya arus dan licinnya bebatuan di dasar sungai.

"Terisolasi ada 200 warga atau empat RT, ini jalan satu-satunya," ujar salah satu warga, Parmin, Selasa (18/3/2025).

Parmin mengaku harus menyeberangi sungai bersama anaknya karena jembatan yang roboh merupakan satu-satunya akses menuju sekolah.

"Karena jembatan roboh total, saya ikut berjalan kaki menyeberang sungai mengantar anak. Kan anaknya mau sekolah di SMPN 2 Bungkal," katanya.

Meski ada jalur alternatif, Parmin menyebut jalannya sulit dilalui karena masih berupa jalan sawah yang becek.

"Jalan lain susah, becek. Itu pun lewat persawahan. Jadi lebih cepat lewat sungai ini, meski arusnya deras tetap lebih cepat," tandasnya.

Warga lain, Slamet, mengaku harus menggendong anaknya yang masih kelas 3 MI agar lebih aman saat menyeberang.

"Terpaksa menyeberang sungai, karena takut arus deras. Jadi saya gendong untuk menyeberang. Selain arusnya deras, bawahnya batu licin," ujarnya.

Menurut Slamet, ini adalah kali kedua jembatan roboh akibat derasnya arus sungai. Jika hujan deras terjadi selama tiga jam, debit air sungai akan meningkat drastis.

"Karena anak saya ada kegiatan pondok Romadon di sekolah, jadi mau nggak mau harus masuk. Terpaksa tadi digendong biar aman," pungkasnya.