·ÉËÙÖ±²¥

Cerita Pemudik Terjebak Macet 7 Jam di Gilimanuk-Ketapang

Cerita Pemudik Terjebak Macet 7 Jam di Gilimanuk-Ketapang

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 27 Mar 2025 11:00 WIB
Macet menuju Gilimanuk untuk menyeberang ke Ketapang
Macet menuju Gilimanuk untuk menyeberang ke Ketapang/Foto: Istimewa/dokumen pemudik
Banyuwangi -

Lonjakan volume kendaraan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang menyebabkan antrean panjang hingga berjam-jam. Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry, pada Rabu (26/3/2025), jumlah kendaraan yang menyeberang mencapai 24.077 unit, meningkat sekitar 3.000 unit dibanding hari sebelumnya yang mencatat 21.367 unit kendaraan.

Peningkatan jumlah kendaraan ini berdampak pada kemacetan parah. Sejak memasuki Hutan Cekik, Jembrana, antrean kendaraan sudah mengular panjang. Salah seorang pemudik asal Lumajang, Bahrud (30), mengaku terjebak macet hingga 6 jam sebelum akhirnya tiba di Pelabuhan Gilimanuk.

"Sudah bisa masuk kapal jam 5, tapi antre sampai 6 jam dari penampungan mobil menuju ke Pelabuhan Gilimanuk," ujar Bahrud kepada detikJatim, Kamis (27/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemudik di Pelabuhan Ketapang BanyuwangiSuasana Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Foto: Eka Rimawati/detikJatim

Menurutnya, dalam kondisi normal, perjalanan dari area penampungan parkir ke pelabuhan hanya memakan waktu 1 jam. Namun, kali ini situasinya jauh lebih buruk dibandingkan mudik tahun lalu.

"Kalau normal paling 1 jam, sampai pagi ini masih antri di Gilimanuk sana kata teman saya," bebernya.

ADVERTISEMENT

"Tahun lalu mudik lebih baik," tambahnya.

Ia menduga, kemacetan kali ini terjadi karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi serta libur panjang bagi para pekerja formal yang dimulai pada 27 Maret.

"Mungkin karena sekarang bareng sama Nyepi, jadi sedikit membludak. Ditambah untuk yang karyawan atau pegawai kantoran, liburnya mulai 27," jelasnya.

Hal serupa dialami Farhah (43) yang mudik ke Pasuruan bersama keluarganya. Dengan mengendarai mobil pribadi, ia mengaku harus menghabiskan waktu 7 jam di perjalanan karena antrean panjang.

"Saya 7 jam kayaknya, Mbak. Wong dari jam 9 apa ya itu pas masuk Cekik, terus di pelabuhan subuh sudah imsak itu," katanya.

Tahun lalu, Farhah yang berbisnis kuliner bakso di Buleleng, Bali, mengaku tidak mengalami kemacetan seperti ini.

"Tahun lalu itu pulang H-3 ndak macet sama sekali, masih ingat itu anak-anak ini ndak sempat minta turun," kenangnya.

Selain macet, perjalanan pemudik kali ini semakin diperparah oleh hujan lebat yang mengguyur sejak memasuki kawasan Hutan Cekik. Farhah berharap arus balik nanti tidak mengalami kondisi serupa, terutama saat memasuki Pelabuhan Ketapang.




(erm/hil)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikInet
Sepakbola
detikFinance
detikHot
Wolipop
Sepakbola
detikHealth
detikOto

Hide Ads