Operasi Ketupat Semeru 2025 yang digelar untuk menjamin kelancaran dan keamanan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 di Bojonegoro, resmi berakhir sejak Selasa (8/4/2025).
Operasi ini berlangsung selama 17 hari, terhitung sejak 23 Maret 2025, dengan fokus utama pada pengamanan jalur lalu lintas, objek wisata, fasilitas umum, serta menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas).
Polres Bojonegoro mengerahkan ratusan personel dalam operasi tersebut. Sejumlah pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos pantau didirikan di titik-titik strategis yang rawan kemacetan dan potensi gangguan kamtibmas, seperti terminal, stasiun, pasar, hingga destinasi wisata yang ramai dikunjungi warga selama masa libur Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto berterima kasihnya ke seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025. Menurutnya, keberhasilan ini hasil kerja sama lintas sektor antara TNI-Polri, pemerintah daerah dan masyarakat.
"Alhamdulillah Operasi Ketupat Semeru 2025 berjalan aman dan lancar. Mulai dari arus mudik hingga arus balik, situasi tetap terkendali. Kami mengapresiasi dukungan dari seluruh stakeholder dan elemen masyarakat yang turut menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif," ujar AKBP Mario, Jumat (11/4/2025).
Data yang dihimpun menunjukkan, selama operasi berlangsung, tercatat sebanyak 18.261 kendaraan melintasi jalur arteri dari arah Jawa Tengah menuju Bojonegoro. Jumlah ini meningkat 23 persen dibanding tahun 2024 mencatat 14.256 kendaraan.
Meski terjadi peningkatan volume kendaraan, angka kecelakaan lalu lintas kategori terkendali. Tercatat 12 kejadian kecelakaan dengan korban luka ringan, tanpa ada korban jiwa maupun luka berat. Sebagai perbandingan, tahun 2024 tercatat hanya satu insiden kecelakaan dengan korban luka ringan.
Kapolres juga menyatakan selama masa operasi, tidak ditemukan gangguan kamtibmas maupun tindak kriminal menonjol di wilayah hukum Polres Bojonegoro. Hal ini dinilai sebagai indikator keberhasilan dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
"Ke depan, kami mengajak masyarakat untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban, tidak hanya saat momentum hari raya, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan partisipasi aktif dari warga, angka kriminalitas bisa terus ditekan," pungkas alumni akademi kepolisian tahun 2004.
(hil/fat)