·ÉËÙÖ±²¥

Sejarah dan Alasan Orang Barat Pakai Tisu untuk Cebok

Kabar Pendidikan

Sejarah dan Alasan Orang Barat Pakai Tisu untuk Cebok

Devita Savitri - detikJatim
Senin, 28 Apr 2025 00:01 WIB
tisu toilet
Tisu toilet (Foto: via IFL Science)
Surabaya -

Orang-orang di negara barat menggunakan tisu untuk membersihkan setelah menggunakan toilet. Mengapa kebiasaan menggunakan tisu itu ada?

Mengapa tidak menggunakan air yang secara logika mampu membersihkan lebih bersih daripada tisu? Begini sejarahnya.

Mengutip Wonderopolis, tisu toilet merupakan penemuan yang relatif modern, sekitar 150 tahun lalu. Kehadirannya pertama kali diketahui pada abad ke-6 di China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum kehadiran tisu toilet, warga barat zaman dulu menggunakan berbagai barang untuk membersihkan dirinya usai buang air. Seperti rumput, bulu, wol, kain, daun, batu, pasir, lumut, batang jagung, salju, bahkan kertas buku yang sudah tidak terpakai.

Hingga akhirnya Joseph Gayetty menciptakan tisu toilet komersial pertama pada 1857 di Amerika Serikat. Tisu itu dinamakan 'Kertas Obat Gayetty', yang berupa lembaran datar yang dibasahi dengan lidah buaya.

ADVERTISEMENT

Tisu toilet buatan Gayetty tidak langsung populer, karena masyarakat terbiasa menggunakan bahan-bahan yang mereka peroleh secara gratis. Namun penggunaannya semakin berkembang.

Pada 1880-an, tisu toilet yang agak berlubang seperti sekarang muncul. Namun, tisu itu terasa tidak terlalu lembut karena teknis produksi kertas sering kali meninggalkan serpihan.

Barulah pada 1935, perusahaan Northern Tissue mengiklankan tisu toilet yang 'bebas serpihan' dan digemari. Perkembangan besar tisu toilet terjadi sepanjang abad ke-20.

Banyak variasi yang timbul, fungsi yang dinilai sesuai, dan mudah didapatkan. Bila dilihat dari sisi sejarah ini, alasan mengapa orang barat menyukai tisu toilet karena mereka sudah melakukannya sejak lama dan hal itu terus digunakan hingga sekarang.

Selain itu, situs Buzz Feed menyebutkan bahwa penggunaan tisu toilet bagi orang barat juga berkaitan dengan faktor cuaca. Sebagian besar negara di Amerika dan Eropa Utara memiliki cuaca yang dingin lebih lama dalam setahun.

Cuaca dingin tentu membuat orang merasa malas bila bersentuhan dengan air. Meskipun pada abad ke-21 sudah ada teknologi pemanas air, orang barat tetap menggunakan tisu. Karena hal ini sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan selama berabad-abad.




(det/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHot
detikNews
Wolipop
detikOto
detikFood
detikInet
detikFinance
detikHealth

Hide Ads