·ÉËÙÖ±²¥

Hangatnya Silaturahmi Warga PSHWTM Ponorogo di Tengah Harmoni Reog

Hangatnya Silaturahmi Warga PSHWTM Ponorogo di Tengah Harmoni Reog

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 29 Apr 2025 17:25 WIB
Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo
Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo (Foto: Dok. Istimewa)
Ponorogo -

Pagi itu, Lapangan Krobyokan di Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Ponorogo berubah menjadi lautan manusia. Sekitar 400 warga Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM) Ranting Sooko berkumpul, bukan untuk berlatih silat atau unjuk kekuatan, melainkan untuk merayakan kebersamaan lewat kegiatan Halal Bihalal dan santunan anak yatim, Senin (28/4/2025).

Suasana penuh kekeluargaan tampak dari wajah-wajah para anggota yang datang dari berbagai penjuru, bahkan dari luar Ponorogo seperti Trenggalek dan Tulungagung. Di tengah semilir angin pedesaan, acara dibuka dengan gemuruh khas Reog Singo Mudo SH Winongo, menjadi penanda awal dari hari yang istimewa.

"Ini bukan hanya soal organisasi, tapi tentang menjaga silaturahmi dan saling peduli. Hal seperti ini adalah nilai utama dalam ajaran kita," ujar Wawan Budianto, penanggung jawab kegiatan, di sela acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santunan diberikan kepada puluhan anak yatim yang hadir. Tangis haru dan senyum syukur menjadi pemandangan yang tak bisa dihindari. Warga tak sekadar datang, tapi benar-benar hadir untuk berbagi.

Kehadiran Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo, menambah bobot kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia memberi apresiasi atas ketertiban dan semangat kebersamaan warga PSHWTM.

ADVERTISEMENT

"Acara seperti ini adalah contoh bagaimana organisasi bisa berkontribusi positif bagi masyarakat. Kita berharap kamtibmas tetap terjaga melalui kegiatan-kegiatan seperti ini," kata Kapolres.

Tak ketinggalan, Ketua Forum Komunikasi Pencak Silat Bersatu (FKPSB) Kecamatan Sooko, Hanan, pun turut memberikan dukungan.

"Kita bangga. Semoga ini jadi inspirasi bagi perguruan lain bahwa silat bukan hanya soal fisik, tapi juga soal sosial dan budaya," tuturnya.

Acara ditutup dengan momen halal bihalal, saling berjabat tangan antaranggota, diiringi alunan musik elektone yang menambah nuansa hangat. Tak ada sekat antara tua dan muda, antara pendekar dan tamu. Semua larut dalam satu ikatan: persaudaraan.

Hari itu, Sooko tidak hanya mencatat sebuah kegiatan, tapi juga membingkai cerita tentang bagaimana tradisi, kepedulian, dan persatuan hidup berdampingan di tengah masyarakat.




(abq/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikOto
Wolipop
Sepakbola
detikHealth
detikInet
detikHot
detikTravel
detikNews

Hide Ads