Kabar duka datang dari Embarkasi Surabaya. Calon jemaah haji (CJH) tertua tahun ini, Mispu, seorang lansia berusia 107 tahun asal Pamekasan, Madura, meninggal dunia sebelum sempat menunaikan rukun Islam kelima.
Pria kelahiran 7 Oktober 1917 ini menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (26/5), meninggalkan harapan yang tak sempat terwujud di Tanah Suci.
Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, membenarkan kabar duka ini. Ia mengatakan, CJH tertua tersebut wafat sebelum tiba di Asrama Haji Embarkasi Sukolilo Surabaya (AHESS) untuk diberangkatkan ke Mekkah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang Pamekasan kan belum ada pemberangkatan. Jadi tidak termasuk yang kategori wilayah kita karena meninggalnya kan sebelum pemberangkatan," ujar Sruji Bahtiar kepada wartawan di AHESS, Senin (5/5/2025).
Sruji menambahkan, almarhum wafat akibat sakit yang dideritanya. Di usia lebih dari satu abad, kondisi kesehatan tentu menjadi tantangan besar. Meski demikian, semangatnya untuk berangkat ke Tanah Suci tetap kuat hingga akhir hayat.
"Karena memang sudah sepuh. Dan rata-rata yang meninggal ini ya usia-usia lanjut," ucapnya dengan nada haru.
Meski demikian, keluarga almarhum masih memiliki kesempatan untuk meneruskan niat baik itu. Kementerian Agama Jawa Timur membuka peluang pelimpahan porsi haji kepada keluarga almarhum.
"Kalau mau digantikan oleh keluarga bisa, pelimpahan namanya dan pasti kemudian kita akomodir ya. Akan kita lakukan secepatnya. Tinggal menyiapkan administrasi apa yang perlu dipersiapkan," jelasnya.
Kini, status calon jemaah haji tertua Embarkasi Surabaya bergeser kepada CJH tertua usia 104 tahun, Marhamah. Wanita kelahiran 7 Desember 1921 ini asal Pamekasan. Sementara itu, calon jemaah termuda berusia 18 tahun juga bersiap menunaikan ibadah di Tanah Suci.
"Ada yang usia 104 tahun. Ya, stok usia lansia ini banyak ya. Kemarin itu saya lihat rata-rata yang tertinggi itu ada 89, kemudian ada 88 dan saya menemukan di ini ada pembatasan. Kemudian ada 104," pungkasnya.
(esw/hil)