·ÉËÙÖ±²¥

3 Jenis Puasa Sebelum Idul Adha Lengkap dengan Niatnya

3 Jenis Puasa Sebelum Idul Adha Lengkap dengan Niatnya

Irma Budiarti - detikJatim
Rabu, 07 Mei 2025 21:30 WIB
Niat puasa Dzulhijjah jelang Idul adha.
ILUSTRASI IDUL ADHA. Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja
Surabaya -

Menjelang hari raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunah. Ada beberapa jenis puasa sunah yang biasa dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah, yaitu puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.

Ketiga puasa ini memiliki keutamaan yang besar dan disebutkan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad SAW. Simak tiga jenis puasa sebelum Idul Adha, lengkap dengan niat puasa dalam bahasa Arab latin dan artinya.

Puasa Sebelum Idul Adha

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan menjelang Idul Adha adalah puasa sunah yang dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah. Selain mendatangkan pahala besar, puasa ini juga menjadi bentuk persiapan spiritual menyambut hari raya kurban. Berikut beberapa puasa sunah sebelum idul Adha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)

Puasa Dzulhijjah dilakukan pada tujuh hari pertama bulan Dzulhijjah, yaitu tanggal 1 hingga 7. Hari-hari ini termasuk dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yang memiliki keutamaan luar biasa di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya dari pada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

ADVERTISEMENT

Meski puasa pada hari-hari ini tidak diwajibkan, melaksanakannya sebagai bentuk ibadah tambahan akan sangat bernilai pahala. Bagi umat Islam yang mau menjalankannya, berikut niat puasa Dzulhijjah lengkap beserta artinya.

  • Arab Latin: Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta ala.
  • Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta ala.

2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum wukuf di Arafah bagi jemaah haji. Nama "Tarwiyah" berasal dari kebiasaan para jemaah haji zaman dahulu yang mengambil air (bertarwiyah) untuk persiapan ke Arafah. Keutamaan puasa Tarwiyah disebut dalam sebuah riwayat berikut.

"Barang siapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun." (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

  • Arab Latin: Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.
  • Artinya: Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta ala.

3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Puasa Arafah merupakan yang paling utama di antara ketiga puasa ini, dilakukan pada 9 Dzulhijjah, tepat sehari sebelum Idul Adha. Hari Arafah adalah hari wukuf di Arafah bagi jamaah haji, dan bagi umat Islam yang tidak berhaji, disyariatkan untuk berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

  • Arab Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta ala.
  • Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta ala.

Sedangkan, orang yang sedang berhaji tidak disyariatkan berpuasa pada hari Arafah agar memiliki kekuatan untuk wukuf dan ibadah lainnya. Pasalnya, aktivitas pada hari Arafah sangat menguras tenaga dan membutuhkan kekuatan fisik serta fokus spiritual.

Melaksanakan puasa sunah sebelum Idul Adha merupakan bagian memaksimalkan ibadah di bulan Dzulhijjah. Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak takbir, zikir, sedekah, membaca Al-Qur'an, dan amal saleh lainnya. Momen ini menjadi peluang emas untuk meraih pahala besar dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.




(auh/irb)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFinance
detikHot
Sepakbola
detikInet
detikNews
detikHealth
Wolipop
detikOto

Hide Ads