Generasi sandwich, sebuah istilah yang merujuk pada individu yang harus menopang kebutuhan finansial dua generasi sekaligus, yaitu orang tua dan anak-anak, kini semakin banyak ditemui di masyarakat modern. Tantangan finansial yang dihadapi generasi ini tidaklah ringan, terutama ketika harus menghadapi tekanan ekonomi yang semakin tinggi.
Oleh karena itu, mengatur keuangan dengan cermat menjadi kunci utama agar tetap dapat memenuhi tanggung jawab tanpa mengorbankan kestabilan finansial jangka panjang. Berikut enam tips mengatur keuangan untuk generasi sandwich agar dapat menjalani peran yang berat ini dengan lebih bijak dan terencana.
Dengan strategi yang tepat, generasi sandwich tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih baik untuk diri sendiri dan orang-orang yang mereka cintai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tips Mengatur Keuangan untuk Generasi Sandwich
Tips mengatur keuangan untuk generasi sandwich ini terinspirasi dari film Home Sweet Loan yang viral beberapa waktu lalu. Film ini mengisahkan sosok Kaluna yang merepresentasikan generasi sandwich. Dalam ceritanya, Kaluna berusaha membeli rumah dengan gaji Rp 6.000.000 per bulan, sambil tetap mengurus keluarganya.
Bagi kamu yang menghadapi situasi keuangan serupa, jangan khawatir. Ada beberapa hal yang bisa diambil dari Kaluna dalam mengelola keuangan. Berikut enam tips hidup hemat ala Kaluna sebagai generasi sandwich untuk tetap mewujudkan mimpi.
1. Tentukan Prioritas Keuangan
Menetapkan prioritas keuangan adalah langkah penting dalam mengelola keuangan pribadi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan banyak godaan keinginan, tetapi penting untuk membedakan mana yang benar-benar diperlukan.
Fokuslah pada kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Setelah menentukan prioritas, buat anggaran realistis yang mencerminkan kebutuhan pokok ini. Evaluasi anggaran setiap bulan agar keuangan tetap terkontrol dan impian jangka panjang, seperti membeli rumah, bisa tercapai.
2. Buat Rencana Keuangan yang Realistis
Rencana keuangan yang realistis penting untuk mencapai tujuan finansial. Pastikan rencana ini mencakup seluruh aspek keuangan, mulai dari pendapatan, pengeluaran, hingga investasi. Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang agar lebih terarah dalam mengelola keuangan.
Misalnya, jika ingin menabung untuk membeli rumah dalam tujuh tahun, hitunglah berapa yang perlu ditabung setiap bulan. Jika ada perubahan dalam pendapatan atau pengeluaran, sesuaikan kembali rencana keuangan sesuai situasi saat ini.
3. Hidup Hemat dan Sederhana
Hidup hemat bukan berarti menurunkan kualitas hidup, melainkan memilih gaya hidup sederhana dan bijak dalam pengeluaran. Misalnya, mengurangi makan di luar dan lebih sering memasak di rumah bisa sangat menghemat uang.
Selain itu, kebiasaan hidup sederhana juga bisa diterapkan dalam hiburan sehari-hari. Salah satu contohnya, misal mencari kesenangan melalui kegiatan sederhana tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
4. Cari Sumber Pendapatan Tambahan
Mencari sumber pendapatan tambahan bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan stabilitas keuangan. Di era digital seperti sekarang, ada banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan, freelance, atau bisnis kecil-kecilan. Kelola waktu dengan baik untuk menambah pendapatan.
5. Investasi untuk Masa Depan
Investasi merupakan cara efektif untuk membangun kekayaan dan mencapai tujuan finansial. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dan lakukan riset untuk memahami risikonya. Mulailah dengan nominal kecil, dan tingkatkan secara bertahap seiring bertambahnya pemahaman dan pengalaman.
6. Tips Menabung
Untuk memiliki tabungan Rp 330 juta dalam tujuh tahun seperti Kaluna, seseorang harus menabung sekitar Rp 4 juta per bulan. Dengan gaji Rp 6 juta, pengeluaran hanya boleh sekitar Rp 2 juta per bulan.
Berikut contoh pengeluaran bulanan yang mungkin dilakukan, yaitu kos Rp 800.000, internet Rp 100.000, kebutuhan mandi Rp 100.000, makan Rp 1.000.000. Total pengeluaran sekitar Rp 2 juta diasumsikan untuk perantau yang hidup hemat dan dekat dengan tempat kerja.
Kaluna berhasil menabung Rp 330 juta meski harus mendukung keluarganya dan menahan diri dari gaya hidup konsumtif. Hal ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi sandwich.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/irb)