Masyarakat perlu waspada dengan modus penipuan yang berkedok penyaluran hadiah mengatasnamakan petugas puskesmas. Sebab, kasus tersebut sudah berulang kali terjadi di wilayah Kota Malang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menegaskan selama ini tidak pernah ada program pemberian hadiah. Terlebih dari puskesmas apalagi meminta imbalan.
"Selama ini kami tidak pernah ada program layanan kesehatan berhadiah. Kami memastikan itu tidak ada," ungkapnya saat dihubungi detikJatim, Senin (30/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta masyarakat lebih waspada ketika ada oknum-oknum yang mengatasnamakan petugas Puskesmas dan akan memberikan hadiah. Kalaupun ada penyaluran hadiah, tentu akan dijalankan sesuai regulasi yang ada.
"Jadi tidak mungkin kami akan turun langsung untuk menyalurkan hadiah, mungkin bisa diperantarakan lewat RT/RW, Lurah atau Camat. Ketika kami turun selalu memakai identitas, bisa seragam, id card atau surat tugas," kata Husnul.
Pihaknya juga menyarankan kepada masyarakat yang menemui aksi penipuan bermodus penyaluran hadiah dari puskesmas agar memastikan kebenarannya dengan melakukan konfirmasi ke perangkat RT/RW setempat.
"Tentu ini akan kami sampaikan ke kepala-kepala puskesmas untuk menyampaikan imbauan ke masyarakat yang berobat baik secara langsung maupun tidak langsung," terangnya.
Seperti diketahui, Jais (87) warga Jalan Kertorejo RT04 RW03, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, menjadi korban penipuan dua oknum yang mengaku sebagai petugas Puskesmas Dinoyo.
Komplotan yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan itu menipu Jais dengan berpura-pura akan memberikan hadiah TV. Namun, untuk mendapatkan hadiah itu korban harus membayar pajak terlebih dahulu.
Awalnya diminta bayar uang pajak Rp 800 ribu. Tapi pak Jais bilang cuman punya uang Rp 500 ribu. Akhirnya uang itu diberikan kepada pelaku dan kemudian yang laki-laki meninggalkan rumah dengan alasan mau ambil TV," kata Ketua RW 03 Medhi Harsono.
"Terus pelaku perempuan minta pak Jais ganti baju untuk persiapan foto. Saat pak Jais ganti baju, si perempuan ini kabur dengan mengambil dompet pak Jais yang tertinggal. Dalam dompet itu ada uang Rp 100 ribu," sambungnya.
Akibat aksi penipuan tersebut, korban mengalami kerugian hingga Rp 600 ribu. Informasinya korban berencana untuk melaporkan kasus penipuan yang dialaminya kepada petugas kepolisian.
(abq/iwd)