Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32), pemutilasi Uswatun Khasanah (29) akan diperiksa kejiwaannya. Ini karena Antok dinilai terlalu sadis saat menghabisi dan memutilasi korban hanya gara-gara cemburu.
"Untuk pelaku apakah psikopat atau bukan, itu bukan kapasitas saya. Tetapi akan jadi bahan pertimbangan akan dilakukan pemeriksaan psikiater (kepada pelaku)," ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombers Farman, Senin (27/1/2025).
Farman menjelaskan, Antok membunuh Uswatun dengan mencekiknya. Namun untuk menghilangkan jejaknya, Antok kemudian memutilasi menjadi beberapa bagian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti untuk mengelabui supaya mempersulit kita untuk mengungkap," kata Farman.
Untuk mutilasi, lanjut Farman, Antok hanya membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Potongan mutilasi tubuh itu kemudian disebar di Ngawidengan koper, kepala di Tulungagung dan kedua kaki di Ponorogo.
![]() |
"Kalau dilihat dari waktu kejadian mulai dilakukan sekitar jam 00.30 WIB, kemudian keluar dari hotel dengan membawa koper merah 05.30 WIB. Sekitar 5 jam," jelas Farman.
Sedangkan cara pelaku melakukan mutilasi dengan memakai pisau dan dipotong sendinya. "Jadi pacaran pakai pisau lalu dipotong sendinya. Hanya itu saja," tandas Farman.
Sebelumnya, mayat Uswatun ditemukan dalam koper besar di tumpukan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025). Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut. Mayat tersebut tanpa kepala dan dua kakinya.
Keluarga Uswatun di Blitar kemudian bertolak ke Ngawi untuk melihat jasad tersebut yang ternyata memang keluarganya yang hilang. Polisi pun melakukan penyelidikan hingga pelaku diamankan pada Minggu (26/1/2025) malam. Pelaku adalah A, yang merupakan suami siri korban.
Setelah itu, terungkap bahwa kepala korban dibuang di bawah jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, sedangkan kedua kakinya ditemukan di Desa Sampung, Ponorogo. Ternyata, Uswatun dibunuh dan dimutilasi di kamar 301 Hotel Adi Surya, Kota Kediri.
(abq/iwd)