Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan menguak sosok polisi yang memberi perintah tembakan gas air mata. Detik-detik perintah tembakan tersebut terungkap sejak adegan ke-18 rekonstruksi. Kelak, perintah tembakan gas air mata itu yang akhirnya mematikan ratusan korban setelah berdesakan keluar dari Kanjuruhan.
Diketahui, rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan ini digelar di lapangan Mapolda Jatim. Dalam rekonstruksi terungkap sosok pemberi perintah tembakan gas air mata, yakni Komandan Kompi (Danki) III Brimob Polda Jatim AKP Has Darmawan.
Perintah ini dilontarkan AKP Has Darmawan pada adegan ke-18. Lalu pada adegan ke-19 hingga ke-25, anggota Brimob melepaskan tembakan gas air mata ke sisi arah selatan belakang shuttle ban belakang gawang. Tembakan gas air mata itu dilakukan sebanyak lima personel Brimob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekonstruksi, tampak tersangka Has Darmawan memberi imbauan kepada penonton yang masuk ke lapangan. Tersangka mengimbau agar massa suporter tidak melakukan pelemparan.
Tak hanya itu, tersangka juga mendesak agar massa suporter mundur. Namun, imbauan itu rupanya tak digubris dan massa semakin brutal. Hal ini dijelaskan melalui pengarah rekonstruksi dengan pengeras suara di lokasi rekonstruksi.
"Adegan ke-17, Tersangka Has Darmawan bersama danton lainnya memberikan imbauan (ke suporter) dengan cara mengatakan, sabar-sabar jangan melempar. Tetapi lemparan tidak berhenti, brutal, anarkis dan agresif," kata pengarah rekonstruksi di Lapangan Polda Jatim, Rabu (19/10/2022).
Selanjutnya, setelah memberikan imbauan kepada suporter untuk mundur. Pada adegan ke-17, tersangka kembali mengingatkan suporter untuk mundur.
"Suporter, tolong meninggalkan lapangan, jangan melempar," kata tersangka sembari berteriak.
Di adegan ke-18, tersangka Has Darmawan memerintakan kepada anggotanya untuk melakukan persiapan penembakan gas air mata.
"Tersangka tiga, Has Darmawan mendengar tembakan gas air mata, dari pasukan sebelah kiri. Selanjutnya tersangka Has Darmawan memerintahkan Danton untuk penembakan gas air mata persiapan," ujar pengarah adegan.
Setelah itu, Danton meneruskan kepada lima anggota yang memegang senjata agar persiapan melakukan penembakan gas air mata.
"Pada adegan ke-19, pada pukul 22.09 WIB, atas perintah tersangka tiga Has Darmawan, saksi Baratu Teguh Febrianto menggunakan senjata laras licin kaliber 58 milimeter menembakkan satu kali dengan amunisi warna biru, mengarah ke depan gawang sisi selatan," jelas pengarah adegan.
Rekonstruksi ini dimulai tepat pukul 09.00 WIB. Pantauan detikJatim di lokasi, tampak sejumlah perwakilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang hadir di lokasi. Adegan per adegan pun dilakukan untuk menggambarkan insiden yang menewaskan 133 korban ini.
Penjelasan Kadiv Humas Polri soal rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan. Baca di halaman selanjutnya!