·ÉËÙÖ±²¥

Komisi X Tinjau Renovasi Stadion Kanjuruhan yang Ditarget Tuntas Akhir 2024

Komisi X Tinjau Renovasi Stadion Kanjuruhan yang Ditarget Tuntas Akhir 2024

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 14 Mar 2024 16:20 WIB
Progres renovasi Stadion Kanjuruhan.
Progres renovasi Stadion Kanjuruhan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Komisi X DPR RI meninjau renovasi Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Malang. Kehadiran wakil rakyat ini untuk memastikan penyelesaian problematika fisik Kanjuruhan pasca Tragedi Kanjuruhan.

Rombongan Komisi X DPR RI datang ke Stadion Kanjuruhan pada Kamis (14/3/2024), sekitar pukul 10.30 WIB. Total ada 5 anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga, dan kesenian yang datang ke Kanjuruhan.

Rombongan kemudian masuk ke area stadion untuk memantau secara langsung proses renovasi yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) dan PT Abipraya Brantas (Persero).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat dari area barat Stadion Kanjuruhan, proses pembangunan memang masih terus berlangsung. Pagar terbuat dari seng setinggi kurang lebih dua meter terpasang memutar di area stadion selama proses renovasi tersebut.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyatakan bahwa kedatangannya dan beberapa anggota Komisi X DPR RI mengecek progress Stadion Kanjuruhan. Apalagi stadion ini merupakan bagian dari pembangunan stadion yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

ADVERTISEMENT

"Hari ini kami dibagi tiga. Ada yang ke Malang, Sidoarjo, Bali. Semuanya ke stadion karena bukan pada fisiknya. Fisik itu ada problematika, problematika fisik yakni bangunan," kata Abdul Fikri Faqih kepada wartawan usai meninjau Stadion Kanjuruhan, Kamis siang.

Abdul Fikri menuturkan dari hasil peninjauan kali ini progress pembangunan stadion masih 30% dari total yang ditargetkan. Tetapi pihaknya belum melihat secara fisik pembangunan sisi bagian stadion mana yang dilakukan.

Karena rombongan anggota Komisi X hanya menerima penjelasan dari PT Waskita Karya, selaku pemenang tender pengerjaan proyek pembangunan.

"Ini tadi ada beberapa yang sudah 50%, ada yang baru 30%. Semua rata-rata 30%, semua total baru 30%. Targetnya Desember 2024 selesai," tuturnya.

"Kalau secara fisik kita nggak paham, nggak tahu kita dapat 30%, kita terima saja. Kita bukan ke fisik sebetulnya, hanya problematika fisik sudah diselesaikan belum," tambahnya.

Abdul Fikri mengungkapkan bahwa kehadiran Komisi X untuk memastikan bahwa proses pembangunan Stadion Kanjuruhan sesuai spesifikasi dan anggaran yang dikeluarkan oleh negara melalui APBN di beberapa stadion di Indonesia.

Termasuk keinginan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang menginginkan Pintu 13 tidak dibongkar dan didirikan monumen untuk berdoa para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

"Sungguh pun Gate 13 itu masih di-hold, karena ada beberapa pihak yang minta itu diabadikan. Saya kira itu kami nggak tahu. Ini makanya kenapa Komisi X datang tadi sudah dijelaskan anggarannya berapa, anggaran Rp 330 miliar, sekarang berapa persen? Itu diekspos, disampaikan kepada publik," katanya.

Dirinya memastikan ke depan jika ada fungsi, kendala, hingga spesifikasi yang tidak sesuai peruntukkan, Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja pemerintah dari Kemenpora bakal mengingatkan termasuk melibatkan masyarakat dan beberapa elemen persepakbolaan di Indonesia untuk memberikan masukan.

"Jadi kalau ada kendala-kendala kita akan datang lagi, supaya itu bisa dibuka disampaikan ke publik dan dengan demikian tidak ada yang nggak ada solusinya. Nanti kalau ditutup-tutupi, akan ada problematika berikutnya, salah satu usaha kunjungan kali ini adalah supaya ada ekspos," katanya.

Abdul Fikri mengaku bahwa Komisi X bukan hanya meninjau proyek renovasi Stadion Kanjuruhan, melainkan melihat secara langsung kondisi infrastruktur stadion di wilayah Sidoarjo serta Bali. Persoalan fisik stadion yang kurang memadai diharapkan ke depan sudah bisa diperbaiki secara layak.

Pihaknya juga mendapat penjelasan terkait progress renovasi Stadion Kanjuruhan yang mana akan rampung pada Desember 2024 mendatang.

"Hari ini kami dibagi 3. Ada yang ke Malang, Sidoarjo, dan Bali. Semuanya ke stadion karena bukan pada fisiknya, karena fisik itu ada problematika. Peristiwa Kanjuruhan itu diduga ada problematika fisik, yaitu bangunan," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikTravel
Sepakbola
detikFinance
Sepakbola
detikNews
detikHot
Wolipop
detikOto

Hide Ads