·ÉËÙÖ±²¥

Kebakaran Bromo membuat banyak pihak melakukan pemadaman mulai dari petugas resmi hingga sukarelawan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengapresiasi petugas pemadam dengan memberikan penghargaan.

"Akhir Oktober kalau siap penanaman besar-besaran, ajak masyarakat sambil kasih penghargaan 200 pemadam, ajak presiden ke sini," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat ditemui detikJatim dalam rapat di Vasa Hotel Surabaya, Sabtu (23/9/2023).

Sementara Dirjen konservasi sumber daya ekosistem (KSDAE) Saryawan Pudyatmoko mengatakan penghargaan itu berupa sertifikat apresiasi. Karena pihaknya juga belajar dari apa yang terjadi.

Baginya, ternyata ada sisi positif. Yakni timbulnya solidaritas untuk menyelamatkan ekosistem TNBTS. Solidaritas itu muncul dari berbagai kalangan.

"Tidak hanya petugas karena petugas kita sangat terbatas di luar ekspetasi kita, ternyata kurang lebih ada 500 orang lebih sebenarnya yang ikut berpartisipasi dalam memadamkan kebakaran," jelasnya.

Saryawan menyebut dari 500 pemadam api Bromo setiap harinya bergantian sekitar 200 orang. Maka dari itu, para pemadam api Bromo ini layak diberikan apresiasi dari negara.

"Untuk 500 orang ini kita mengucapkan terima kasih kepada mereka dan dari ucapan itu semoga semakin meningkatkan keeratan hubungan dengan relawan yang membantu kita untuk mengamankan Gunung Bromo Tengger Semeru," kata Saryawan.

Usai melakukan peninjauan ke TNBTS, pihaknya melakukan rapat di Surabaya dan hasilnya akan disampaikan kepada Presiden Jokowi. KLHK akan menunjukkan dengan tindakan rehabilitasi yang mencakup beberapa hal.

Rehabilitasi itu seperti ekosistem. Caranya dengan mengembalikan savana dan sebagian hutan yang terbakar untuk dikembalikan menjadi savana dan hutan yang bagus kembali.

Lalu, ada rehabilitasi terkait ekonomi. Dimana dengan adanya kebakaran ini, ada penutupan kawasan Bromo Tengger Semeru untuk pengunjung.

"Setelah dibuka juga belum menunjukkan recovery 100%. Oleh karena itu kita harus menjamin bahwa kawasan TNBTS ini adalah tempat yang secure, aman, nyaman bagi pengunjung dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan agar tidak terjadi hal yang telah dialami bersama," urainya.

Lalu, revitalisasi rehabilitasi sosial. Hal ini terkait dengan edukasi yang diberikan kepada pemuda, pengunjung, pemberi jasa wisata alam. Kemudian dilakukan penataan kembali infrastruktur yang melayani, seperti warung, jalan, diperbaiki untuk memberikan kenyamanan lebih dan peningkatan kesadaran pengunjung dan pengguna kawasan dalam menjaga keutuhan kawasan TNBTS.

"Kita juga harus merapihkan, membuat record apa yang sudah kita lakukan, apa yang sudah terjadi untuk pembelajaran. Kita gunakan untuk memperbaiki SOP, manajemen itu rehabilitasi manajemen," pungkasnya.