Dust devil atau debu setan kerap terjadi saat cuaca panas atau kemarau di lautan pasir Gunung Bromo. Nama dust devil yang disebut Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) merupakan hal biasa.
Fenomena 'tornado' di lautan pasir Gunung Bromo itu terekam dalam video pendek yang direkam oleh wisatawan. Video berdurasi 01.05 detik yang diposting akun @ladubromo.
Terlihat dalam video itulah pusaran angin membawa material debu dan sejumlah barang di sekitarnya. Terlihat sejumlah pedagang makanan tidak takut dengan fenomena 'tornado' tersebut. Mereka justru santui saat melihat fenomena tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-faktanya:
1. TNBTS Sebut Angin Berputar-putar di Lautan Pasir Dust Devil
Dust devil atau debu setan kerap disebut angin 'tornado' oleh warga atau wisatawan. Padahal TNBTS sebut angin berputar-putar itu debu setan.
"Fenomena ini hal biasa yang terjadi di kawasan lautan pasir Bromo dan sekitar. Dikenal dengan nama 'dust devil'. Secara visual tampak seperti pusaran angin mirip seperti tornado yang membawa debu dan pasir, namun dengan ukuran yang relatif lebih kecil dari tornado," ujar Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Kamis (18/7/2024).
2. Dust Devil Tidak Berbahaya, Tapi...
Septi mengaku fenomena dust devil pada umumnya terjadi di daerah yang memiliki lapisan pasir dan debu seperti daerah gurun atau padang pasir. Pusaran angin itu oleh warga setempat dianggap tidak berbahaya.
"Karena kecepatan angin dari dust devil cenderung lebih rendah daripada tornado. Namun, apabila berada terlalu dekat dengan dust devil, debu dan pasir yang terangkat oleh angin akan sangat mengganggu," kata Septi.
3. Imbauan Wisatawan Saat Terjebak Dust Devil
TNBTS menyarankan pengunjung menghindari atau menjauh jika melihat fenomena itu. Namun, jika terlanjur berada sangat dekat dengan pusaran angin, ada saran yang bisa dilakukan wisatawan.
"Disarankan untuk diam sejenak sambil menutup mata dan melindungi hidung atau saluran pernapasan hingga pusaran angin hilang," kata Septi.
4. Dust Devil Sering Disalahartikan Puting Beliung
Dust Devil atau debu setan ini sering disalah artikan dengan angin puting beliung. Meski sama-sama mirip bentuknya, namun berbeda jenisnya. Atau bisa dibilang serupa tapi tak sama.
Jika dust devil terjadi dikarenakan kondisi cuaca panas, sedangkan puting beliung terjadi gesekan arus udara di dalam awan badai atau awan Cumulonimbus (Awan CB) yang turun membentuk belalai gajah atau corong ke tanah.
5. Cara Simpel Bedakan Dust Devil dan Puting Beliung
Cara simpel membedakan dust devil terjadi karena tanah kering atau cuaca panas. Sedangkan puting beliung terjadi karena basah atau hujan.
Meski begitu, dua peristiwa itu punya kesamaan sama-sama merusak.
(hil/fat)